Alat ini merupakan teknologi yang super canggih ia mampu menghitung ribuan data sekaligus dengan waktu yang singkat, komputer ini menggunakan prinsip mekanika Kuantum dalam memproses informasi.Â
Berbeda dengan komputer biasa yang menggunakan bit sebagai perhitungan informasi yang memerlukan waktu untuk menghitung, contohnya menghitung data 0-10 memerlukan waktu paling cepat 10 detik.Â
Sedangkan Komputer Kuantum dapat menghitung data 0-10 secara bersamaan di detik itu juga, Komputer Kuantum dapat mendeteksi banyak kemungkinan secara bersamaan.Â
Sehingga bisa memproses perhitungan ramalan cuaca dengan sangat cepat, karena cuaca dipengaruhi oleh banyak faktor yang kompleks Komputer Kuantum dapat membaca faktor-faktor tersebut jauh lebih detail daripada komputer biasa.Â
Greg Noone Jurnalis TECHMONITOR menjelaskan, siaran ramalan cuaca saat ini umumnya bersumber dari data milik Kantor Meteorologi yang dihasilkan dari perhitungan superkomputer.Â
Namun teknologi ini juga tidak mampu memprediksi secara detail dan tepat, meskipun komputer super canggih ini dapat mendeteksi miliaran liter uap air di wilayah yang luas.Â
Tetap saja sulit untuk membuat prakiraan cuaca yang benar-benar tepat, karena sangat banyak variable yang berperan dalam perubahan cuaca.Â
Dimana variable-variabel tersebut saling berkaitan satu sama lain dan sangat cepat berubah, sehingga cuaca bisa berubah dalam hitungan jam bahkan menit inilah yang membuat data dari komputer tentang ramalan cuaca seringkali salah.Â
Teknologi Komputer Kuantum yang lebih canggih, disambungkan ke sebuah Satelit yang diluncurkan ke stratosfer agar lebih bisa mengamati uap air dan tekanan udara secara lebih dekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H