Perempuan-perempuan di negara ini banyak yang menjadi tulang punggung keluarga sedangkan suaminya banyak yang pengangguran, bahkan sering minum-minuman keras sampai berjudi.Â
Istri yang harus bekerja banting tulang demi memenuhi kebutuhan keluarga dan suami pengangguran yang tidak mau berusaha, menurut Yeonmi Park adalah hal yang lumrah terjadi di Korea Utara.Â
Banyak perempuan juga yang terpaksa bekerja di Pasar Gelap sehingga beresiko ditangkap dan dipenjara, karena berjualan di pasar Yeonmi juga menambahkan banyak perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual oleh Aparat Keamanan.Â
Masalah kehidupan rumah tangga yang dialami perempuan tidak berhenti sampai di situ, perempuan di Korea Utara juga wajib mengerjakan seluruh pekerjaan rumah tangga.Â
Hyun Joo Lim Dosen Sosiologi dari Bournemouth University sekaligus Jurnalis THE CONVERSATION menjelaskan, banyak perempuan Korea Utara yang mengalami kekerasan setiap hari.Â
Namun sayangnya isu ini tidak pernah diangkat dan selalu tertutup oleh berita-berita politik internasional, ketidaksetaraan gender dan pelanggaran hak-hak asasi perempuan di negara ini adalah hal yang lumrah.Â
Hyun Joo mewawancarai salah satu perempuan yang mengalami kekerasan rumah tangga, selama lebih dari 20 tahun pernikahannya.Â
Tidak ada ganti rugi bagi perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, negara cenderung menormalisasi perilaku kekerasan yang dilakukan suami kepada istri.
Cantik Adalah Kutukan
Hal lain yang menarik untuk dibahas adalah seperti apa kehidupan perempuan-perempuan cantik di Korea Utara?, jika Korea Selatan selama ini kita tahu kecantikan perempuan-perempuannya seperti idol-idol Kpop atau aktris-aktris K-Drama.Â
Wajah perempuan-perempuan muda di Korea Utara tidak jauh berbeda dengan perempuan-perempuan Korea Selatan, karena secara genetik mereka berasal dari etnis yang sama.Â