Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengungkap Misteri Hari Minggu, Hari yang Seharusnya Tidak Pernah Ada!

17 Juli 2024   17:31 Diperbarui: 17 Juli 2024   17:34 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.countryliving.com/life/g31911013/sunday-quotes/(ilustrasi tulisan hari Minggu dalam bahasa inggris)

Lalu mereka berusaha mencari cara bagaimana 28 hari tetap bisa dibagi menjadi 6, orang-orang Mesopotamia yang meyakini bahwa Dewa Dewi itu berjumlah 36 sebagai perwujudan Tuhan dan 1 sebaga Tuhan yang asli. 

Sehingga mereka membuat konsep bahwa 6 hari itu harus digambarkan sebagai Dewa Dewi, sedangkan Tuhan yang asli Maha Tunggal berarti ada di hari ke-7. 

Jadi setelah mereka menetapkan bahwa 1 pekan adalah 6 hari kemudian mereka menambahkan hari ke-7, saat itu orang-orang Mesopotamia meyakini hari ke-7 adalah hari dimana Tuhan beristirahat. 

Jadi berdasarkan kepercayaan orang-orang Mesopotamia Tuhan bekerja selama 6 hari, untuk menciptakan alam semesta dan hari ke-7 adalah saat dimana Tuhan istirahat. 

Jack David Kawira Penulis Jurnal berjudul 'Tijauan Kritis Pandangan Harfiah Hari Penciptaan' menjelaskan,  pemahaman tentang hari penciptaan alam semesta tertulis dalam Alkitab Kejadian 1:1-2:3. 

Jika ditafsirkan secara harfiah memang disebutkan bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dalam 6 hari, jadi sejak awal mula pembentukan konsep periode waktu. 

Mulai dari perdaban Mesir Kuno hingga Mesopotamia memang ditetapkan 1 pekan adalah 6 hari, ini kemudian diadaptasi oleh kepercayaan, kebudayaan, dan perdaban lain di seluruh dunia. 

Sehingga bisa disimpulkan bahwa sebenarnya 1 pekan itu adalah 6 hari bukan 7 hari, jadi sebenarnya hari minggu itu tidak pernah ada sebelum akhirnya orang Mesopotamia menetapkan 1 hari dimana Tuhan beristirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun