Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menkominfo Wajib Mundur! Pusat Data Nasional Terlalu Mudah Dibobol, Kepercayaan Publik Hilang

9 Juli 2024   20:48 Diperbarui: 10 Juli 2024   15:02 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: website resmi Kominfo (potret Menkominfo Budi Arie Setiadi)

Data Nasional Diserang Ransomware

Seperti yang kita tahu baru-baru ini publik dihebohkan dengan serangan Ransomware ke Pusat Data Nasional (PDN) milik Kominfo, sebelum kita membahas alasan kenapa Menkominfo wajib mundur karena kasus ini kita harus pahami terlebih dahulu apa itu Ransomware?. 

Mengutip dari artikel Universitas Bakrie, Ransomware adalah istilah yang mencakup beberapa jenis Malware yang menyerang suatu sistem komputer. 

Dengan cara mengancam akan mempublikasikan, menghapus, atau menahan akses ke data pribadi yang ada dalam satu sistem, biasanya pengguna Ransomware akan menuntut tebusan berupa uang kepada korban. 

Jadi bisa dikatakan Ransomware ini adalah instrumen yang digunakan, untuk melakukan tindak kejahatan siber (Cyber Crime). 

Apa yang terjadi saat ini seharusnya menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi para Pejabat Publik khususnya Kominfo, karena apa yang mereka kerjakan itu berkaitan dngan data 250 juta penduduk Indonesia. 

Rafki Fachrizal Jurnalis INFOKOMPUTER menjelaskan serangan Siber pada 20 Juni 2024 ini, mengakibatkan sejumlah server layanan publik lumpuh seperti Imigrasi, Perpajakan, dan Pendidikan. 

Di Imigrasi pada (28/6/2024) terdapat ribuan data Paspor yang belum bisa tercetak, layanan pengambilan Paspor juga belum bisa dijalankan karena database dari pengguna Paspor tidak dapat diakses. 

Di bidang Pendidkan data penerima KIPK (Kartu Indonesia Pintar Kuliah) sebanyak 800 ribu hilang dan tidak ada back up, data peserta BPI (Beasiswa Pendidikan Indonesia) juga hilang. 

Ini membuat Mahasiswa yang sedang dalam program kuliah ke luar negeri, harus ditunda keberangkatannya padahal jadwal kuliah di negara tujuan mereka tidak bisa diundur.

Pusat Data Nasional Lumpuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun