Di halaman depan Uposathagara terdapat gerbang dengan 2 patung naga berwarna hitam yang panjang, kedua naga ini mengelilingi bangunan di atas gerbang tembok berwarna putih.Â
Uposathagara memiliki pintu yang sangat besar seperti sengaja dirancang, agar patung besar Buddha Siddharta Gautama  terlihat jelas dari luar.Â
Tempat ini merupakan salah satu yang paling sakral karena digunakan oleh umat Buddha melakukan ibadah (Puja Bakti), berdasarkan informasi dari pengurus Vihara patung besar Siddharta Gautama di sini didatangkan langsung dari Thailand.
Sejarah Panjang
Vihara Dhammacakka Jaya telah melalui perjalanan sejarah yang panjang dalam proses pembangunannya dimulai dari tahun 1981, salah satu Biksu Thailand bernama Khun Suthat mendapatkan semacam petunjuk dari gurunya yang bernama Achan Nirod.Â
Bahwa di Jakarta Utara terdapat sebuah tempat yang baik untuk membangun Vihara, sang guru menjelaskan ciri-ciri tempat itu yakni lahannya tinggi dan ada sebuah pohon besar sebagai sumber air.Â
Singkat cerita tahun 1981 inilah awal munculnya ide pembangunan Vihara Dhammacakka, kemudian pada 1982 tepatnya hari Kamis tanggal 2 September.Â
Merupakan peletakan batu pertama yang menandakan dimulainya proyek pembangunan Vihara, acara ini dihadiri oleh Biksu Sagha, beberapa umat Buddha, serta Duta Besar Thailand di Indonesia.Â
Melompat ke tahun 1984-1985 merupakan momen paling penting dalam sejarah Vihara ini, karena di tahun ini mulailah proses pembahasan mengenai pembuatan Patung Buddha (Buddha Rupang) besar.Â
Rencana ini sempat menimbulkan perdebatan, ada yang menginginkan bentuk patung seperti di Candi Borobudur ada yang menginginkan seperti di Vihara-Vihara Thailand.Â
Bahkan saat itu Putri Raja Thailand bernama Chakri Sirindhorn datang ke Indonesia, untuk membahas persoalan ini bersama pengurus-pengurus Vihara.Â