Baik & Buruknya Boikot
Gerakan Boikot ini seperti 2 sisi koin yang ada positifnya dan ada negatifnya seperti yang dijelaskan oleh Pakar Ekonomi sebelumnya, apabila Boikot ini dilakukan secara sembaranagan tanpa data dan fakta yang akurat malah justru merugikan Indonesia sendiri.Â
Tapi apabila tepat sasaran itu bisa efektif dalam menghambat aliran dana ke Israel, di media sosial juga banyak yang beropini bahwa Boikot ini memang bukan solusi.Â
Tapi wujud menyatakan sikap tegas kita sebagai bangsa Indonesia yang setia membela Palestina dan memerangi Israel, kalau ada dari kalian yang juga berpikiran seperti itu tentu sah-sah saja.Â
Artinya itu meruapakn sebuah bentuk kepedulian kalian dengan yang terjadi pada saudara-saudara kita di Palestina, kalau itu adalah cara kalian megekspresikan dukungan terhadap Palestina ya silahkan saja.Â
Tapi yang harus kita pikirkan lagi adalah apkah Boikot ini berpengaruh, baik ke pihak Israel, Palestina, maupun ke negara kita sendiri?. Â
Jurnalis SOLOPOS Galih Aprilia Wibowo menjelaskan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan telah mengeluarkan fatwa, dimana mereka mengharamkan penggunaan produk-produk pro Israel atau merek yang berafiliaasi dengan negara tersebut.Â
Larangan ini tertulis dalam Fatwa No. 83 Tahun 2023, tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.Â
Pengamat Ekonomi dai Universitas Negeri Sebelas Maret Solo (UNS) Bhimo Rizky Samudro menyatakan "Aktivitas politik ini berdampak pada ekonomi produk yang direpresentasikan pro Israel, ketika produk tersebut diproduksi di Indonesia apakah masuk ke dalam produktivitas dalam negeri atau bukan?."
Menurut Bhimo gerakan Boikot ini sebenarnya meruapakan aktivitas politik yang dampaknya ke ekonomi, jadi bukan gerakan untuk menekan ekonomi Israel tapi bentuk pernyataan sikap politik bangsa Indonesia.Â