Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Boikot Produk Israel, Buat Apa? Emang Ada Untungnya Buat Kita?

12 Desember 2023   17:03 Diperbarui: 12 Desember 2023   21:54 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: suluhdesa.com (logo-logo produk yang sempat diboikot Indonesia karena dianggap pro Israel)

Lalu kita sebagai warga Indonesia harus bagaimana? Apakah dengan membela Palestina artinya kita harus memboikot semua produk-produk yang terafiliasi dengan Israel?, atau tetap berdiri di 2 kaki seperti halnya pemerintah kita. 

Di satu sisi menentang dan memerangi Israel tapi di sisi lain menjalin kerja sama dagang dengan Israel, kalau melihat peristiwa Boikot ini mengakibatkan banyak brand di Indonesia yang terkena langsung dampaknya. 

Seperti restoran-restroran cepat saji milik Amerika McDonald dan KFC, sahamnya turun derastis akibat gerakan Boikot masyarakat Indonesia ini restoran-restoran mereka pun mendadak sepi. 

Sebelum ini menjadi perdebatan yang panjang seperti di media-media sosial, penting untuk merenungkan semua ini terlebih dahulu. 

Kalau berbicara soal sikap mayoritas dari kita orang Indonesia sudah jelas pasti mendukung Palestina dan menentang Israel, tapi kita juga harus pikirkan sebelum kita memboikot suatu brand atau ikut-ikutan gerakan Boikot di media sosial. 

Kita harus mencari tahu terlebih dahulu apakah brand yang mau diboikot ini, benar-benar terafiliasi dananya dengan tentara Israel yang sampai sekarang terus menyerang Gaza?. 

Apakah uang dari penjualan brand tersebut memang dialirkan untuk kepentingan Israel?, atau malah tidak ada hubungannya sama sekali?.  

Septian Deny Jurnalis Liputan 6 menjelaskan Pakar Ekonomi dari INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Heri Firdaus, menilai gerakan Boikot yang tidak berlandaskan fakta dan menyasar brand-brand dari perusahaan multinasional, justru dapat merugikan ekonomi dalam negeri. 

Belum lagi tenaga kerja yang ada di perusahaan tersebut mayoritas adalah orang Indonesia, apabila Boikot terus dilakukan maka omset penjualan perusahaan akan menurun jika itu terjadi lama-lama akan berujung pada PHK massal. 

Heri juga menegaskan persepsi bahwa Boikot dapat memotong pendapatan perusahaan, sehingga mengurangi aliran dana ke Israel adalah kesalahan fatal. 

Karena dana perang yang digunakan Israel kebanyakan berasal dari pinjaman luar negeri pemerintah, seperti dari pemerintah Amerika dan Inggris yang meberikan dana kepada Israel untuk perang bukan dari perusahaan swasta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun