Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis & Konten Kreator Multi Talenta

Melihat berbagai peristiwa dari berbagai manusia dan berbagai sudut pandang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Influencer & Artis-Artis Rakus! Promosikan Judi Online tapi Pura-Pura Gak Tau

15 Oktober 2023   17:02 Diperbarui: 16 Oktober 2023   12:39 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemain Judi Online Indonesia

Saat ini Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan jumlah pemain Judi Online terbanyak di dunia, CNN Indonesia mencatat data dari PPATK jumlah total pemain aktif Judi Online di Indonesia mencapai 2,76 juta. 

Mirisnya lagi 79% dari mereka atau sekitar 2,19 juta orang pemain itu adalah masyarakat berpenghasilan rendah alias miskin, ini membuat kita semua bertanya-tanya kenapa jumlahnya bisa sebanyak itu?. 

Bagaimana bisa permainan yang jelas melanggar Undang-Undang dan norma agama ini tumbuh subur di Indonesia?, berdasarkan laporan PPATK juga uang yang telah masuk ke rekening Judi Online mencapai 155 triliun Rupiah. 

Jika ditanya apa penyebabnya? Tentu ada banyak faktor, pertama bisa jadi karena Pandemi 3 tahun lalu dimana penghasilan sebagaian besar masyarakat berkurang derastis.

Bahkan ada banyak juga yang kehilangan pekerjaan, kegiatan perekonomian juga banyak yang dibatasi sehingga mereka berusaha mencari cara menghasilkan uang dengan cepat. 

Kemudian mereka mulai mengenal Judi Online karena memang terdesak butuh uang, niat awalnya iseng, coba-coba, mengisi waktu agar tidak bosan namun lama-lama akhirnya kecanduan. 

Faktor kedua kedua adalah tergoda, karena iklan Judi Online ini bertebaran dimana-mana, di berbagai situs dan platform pasti ada saja iklan Judi Online di pojok atas, bawah, atau di tengah. 

Mengutip dari The Converstion, dalam artikel berjudul 'Mengapa Orang Bisa Kecanduan Bermain Judi Online?'  Kemenkominfo pada 17 September 2023 lalu, menyatakan telah menemukan dan memblokir 9.000 situs Judi Online.


Bagaimana Upaya Pemerintah?

Ini buknalah hal baru di pemeritah kita karena selama 5 tahun terkahir Kominfo telah berusaha memberantas Judi Online, berdarkan laporan kerja Kominfo yang disampaikan Budi Arie selaku Pimpinan sejak 2018 hingga Juli 2023, Kominfo telah memblokir sebanyak 846.047 situs Judi Online secara bertahap. 

Namun meskipun telah diblokir situs atau aplikasi Judi Online terus bermunculan dengan nama yang berbeda-beda, masyarakat juga dapat dengan mudah mengaksesnya di internet. 

Karena biasanya situs Judi Online ini menyamar menjadi situs resmi lembaga tertentu seperi bank, situs pemerintah, sampai situs pendidikan misalnya ada situs namanya PemkabDaerah.go.id tapi di dalamnya ada tampilan Slot Gacor.


Mindset Orang Indonesia

Kembali lagi ke pertanyaan mengapa bisnis Judi Online di Indonesia ini terus bertambah banyak dari waktu ke waktu?, penyebab lainnya adalah pola pikir (mindset) masyarakat Indonesia yang terbentuk selama bertahun-tahun. 

Sejak era para Motivator di tahun 2010an awal dimana mereka mendorong penontonnya untuk cepat kaya dan cepat sukses dengan kata-kata bijak, bahkan ini terjadi lagi dan sempat viral di tahun 2020-2021. 

Dimana muncul 2 Influencer muda yang mengaku sebagai 'Afiliator' atau 'Trader' yang kaya dari hasil Trading saham, kemudian mengajak orang-orang untuk berinvestasi bersamanya, dengan dijanjikan bahwa mereka akan menjadi kaya dengan cepat dan mudah seperti dirinya. 

Jadi mindset masyarakat kita yang sangat mengidolakan orang-orang kaya yang hobi pamer di media sosial, membuat kita berpikir bahwa selalu ada cara untuk mendapatkan kekayaan secara instan. 

Jadi intinya mindset orang Indonesia dibentuk atau dipengaruhi oleh para influencer-influencer itu, melalui postingan dan ajakan-ajakan mereka di media sosial yang terkesan meyakinkan. 

Achmad Susanto Jurnalis  Jurno mejelaskan bahwa dalam proses promosi Judi Online, peran Artis dan Influencer menjadi sangat penting dalam menarik banyak orang untuk ikut bermain. 

Karena influencer-influencer terkenal ini pasti memiliki basis penggemar yang sangat banyak, ketika mereka mempromosikan Judi Online maka dampak penjualan akan sangat luas. 

Dengan mengendors para Influencer yang memiliki jutaan followers, situs Judi Online akan menjangkau pasar yang lebih luas karena dipromosikan oleh orang terkenal sehingga diketahui jutaan orang.

Strategi Marketing

Sebagaimana bisnis pada umumnya yang membuat sebuah produk kemudian dijual ke publik sebagus apapun produk yang kita buat, ada satu aspek yang wajib kita lakukan dan tidak bisa dilewati yaitu 'Marketing' atau bahasa Indonesianya Pemasaran. 

Kegiatan dimana suatu produk dipasarkan atau dipromosikan ke publik, tentunya jika kita bicara Marketing ini sangat luas dan dari luasnya pemabahasan Marketing ada satu konsep yang paling sering digunakan. 

Yakni Pengiklanan dan Promosi, dalam pembahasan ini katakanlah ada seorang pengusaha judi yang mempunyai produk aplikasi bernama 'Slot 303' dan dia harus menjualnya. 

Artinya dia melakukan kegiatan pemasaran aplikasi judi, pilihan strategi menjual produk ini sangat banyak diantaranya ada fisik yang bentuknya bisa papan iklan atau spanduk, kemudian ada juga media konservatif seperti membuat iklan di tv atau radio. 

Namun seiring berkembangnya teknologi kedua cara tadi sudah hampir tidak pernah digunakan, promotor Judi Online tidak menggunakan cara fisik atau media konservatif untuk memasarkan produknya. 

Mereka menggunakan strategi Pemasaran Digital (Digital Marketing), mulai dari media sosial, Google Ads, SEO dan sebagainya karena cara ini jauh lebih menarik. 

Jurnalis GEIB Anabelle menjelaskan bahwa kebanyakan Generasi Milenial dan Gen Z yang tertarik, bahkan sudah bermain Judi Online karena konten yang mereka lihat di media sosial. 

Iklan media sosial adalah cara yang sangat ampuh untuk menarik orang-orang agar ikut bermain, biasanya situs web judi yang memiliki akun media sosial akan memposting gambar atau video dari aplikasi mereka. 

Dengan semenarik mungkin seperti membuat tampilannya seperti video game yang penuh warna, sampai fitur multi-pemain ditambah dengan tulisan slogan-slogan statement. 

Seperti 'main sekarang dijamin pasti gacor!', 'mainkan sekarang bersama teman-temanmu dan raih kemenanganmu!', atau 'mainkan sekarang auto maxwin!'.

Menggunakan Influencer

Cara-cara yang dilakukan promotor Judi Online dalam mepromosikan produk mereka di media digital harus kita akui kreatif, mulai dari pemilihan slogan, tampilan aplikasi, dan yang sedang ramai diperbincangkan saat ini yaitu menggunakan Influencer. 

Saat ini strategi promosi Judi Online yang menggunakan jasa Influencer, memiliki pengaruh yang sangat besar dimana Influencer di sini termasuk Artis, Konten Kreator, Gamer, dan Selebgram. 

Muhamad Ibrahim Jurnalis infobanknews.com menjelaskan, bahwa keterlibtan para Artis atau Influencer dalam Judi Online adalah membujuk dan merayu masyarakat. 

Khususnya followers-followers mereka untuk mencoba bermain Judi Online, dengan menjanjikan keuntungan yang besar apabila ikut bermain dengan bahasa dan cara mereka masing-masing. 

Judi Online dianggap sebagai cara instan untuk mendapatkan banyak uang dengan mudah, tapi cerdiknya para Artis ini adalah ketika mereka mempromosikan Judi Online di media sosial, mereka meyakinkan penontonnya bahwa itu adalah game online biasa yang jika dimainkan bisa berhadiah. 

Jadi mereka mengganti diksi Judi Online menjadi game online agar followersnya merasa aman, pada tanggal 4 September 2023 Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI) melaprokan 26 Artis ke Bareskrim Polri, karena mempromosikan Judi Online di media sosial. 

Kebanyakan nama-nama Artis ini sudah tidak asing lagi yang mana hampir seluruh masyarakat Indonesia mengenali mereka, seperti Ari Lasso, Boy William, Amanda Manopo, Nikita Mirzani, Wulan Guritno, dan masih banyak lagi.  

Kamuflase Judi Online

Seperti yang dijelaskan sebelumnya promotor Judi Online yang bekerja sama dengan Artis/Influencer punya strategi Kamuflase, yakni mengubah diksi atau atau membungkus narasi sehingga tidak terksesan seperti judi. 

Ketika mempromosikan Judi Online Influencer akan mengubah beberapa kata kunci seperti Judi Online diganti menjadi Game Online, kemudian untuk istilah-istilah mereka menggnati kata taruhan menjadi deposit. 

Cara seperti ini dilakukan oleh promotor Judi Online rupanya berhasil meyakinkan para Influencer, untuk mengambil endorsement dari Judi Online. 

Konten Kreator Ferry Irwandi dalam salah satu videonya memberi statement keras kepada para Influencer yang mempromosikan Judi Online, ia mengatakan "ya memang kata-katanya agak diubah tapi kayaknya kalo lu sekolah, harusnya lu tau dan gampang sekali menebak kalau itu iklan Judi Online." 

Ferry menambahkan "alasan bahwa gue gak tau yang gue promosikan itu Judi Online, itu sangat-sangat tidak relevan, karena di script nya udah jelas, nama situsnya juga udah jelas dan mereka menerima uang di dalam Game Online yang mereka promosikan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun