Pablo mengklaim itu sebagai penjara tapi bagi kita yang waras La Catedral adalah hotel atau penginapan yang sangat mewah, kalian bayangkan saja di sana ada beberapa fasilitas mulai dari tempat spa, lapangan olahraga, klub malam, sampai kasino penjara macam apa itu?.Â
Meski dalam penjara Pablo tetap leluasa menjalankan bisnisnya bahkan menguasai 80% sektor perdagangan Narkoba di Amerika Serikat, setelah banyak orang mengetahui kejahatan Pablo di La Catedral Presiden Kolumbia, berencana memindahkannya ke penjara biasa di negaranya.Â
Sejak pertengahan tahun 1989 hingga akhir 1990 sudah banyak pihak yang mengincar Pablo kebanyakan dari mereka adalah Intel Amerika, tidak hanya mau menangkap tapi banyak juga yang ingin langsung menembak kepalanya.Â
Fajar Dwi Ariffandhi Jurnalis Sediksi menjelaskan bahwa pada saat itu, jangankan membunuh untuk menangkap Bos Narkoba satu ini saja susahnya bukan main.Â
Laki-laki berkumis yang dikenal baik oleh warga Madeline khususnya orang miskin ini juga menjadi buronan di Amerika Serikat, untuk lepas dari ancaman CIA Pablo terpaksa menyerahkan diri kepada Pemerintah Kolombia.
Â
22 Juli 1992: 4000 Tentara Menyerang La Catedral
Ini bukan perang antar negara tapi memang kenyataannya sebanyak itu tentara yang dikerahkan pemerintah Kolombia untuk memindahkan Pablo secara paksa, terjadi baku tembak yang sangat sengit antara Tentara Kolombia dengan Polisi dan Tentara bayaran Bos Narkoba itu.Â
Sayangnya Pablo berhasil melarikan diri lewat terowongan rahasia, dari peristiwa itu Presiden Kolombia memerintahkan agar Sang Raja Narkoba itu ditangkap baik hidup atau mati.Â
Sejak saat itu kerajaan bisnis Pablo perlahan mulau runtuh, bapak 2 anak itu kabur selama 16 bulan sampai akhirnya berhasil ditemukan oleh Polisi dan Tentara di tempat persembunyiannya.Â
Ia bersembunyi di sebuah pemukiman kecil di Madeline, ketika lokasinya sudah dipastikan pasukan gabungan Polisi dan Tentara langsung melakukan penyerbuan.Â