Lalu kenapa mereka membenci orang asing berkunjung ke pulau mereka?, pada 1771 ada sebuah kapal dari East India Company berlayar melewati Pulau Sentinel.Â
Para awak kapal melihat cahaya berkilauan di pantai, namun karena kapal tersebut adalah transportasi bagi Peneliti yang sedang menjalankan sebuah proyek.Â
Maka mereka tidak memutuskan untuk berlabuh ke pulau itu Suku Sentinel dulunya tidak pernah terganggu, dengan kapal-kapal yang berlalu lalang di wilayah mereka selama hampir satu abad.Â
Hingga sebuah kejadian dimana kapal dagang India bernama Nineveh kandas menabrak terumbu karang, ada 86 penumpang dan 20 awak kapal berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke pantai Pulau Sentinel dan bermukim di sana.Â
Mereka sempat bermukim di sana selama 3 hari, sampai akhirnya Suku Sentinel mengusir mereka bahkan banyak yang dibunuh dengan panah dan tombak, suku primitf tersebut merasa para pendatang itu telah melampaui batas.
Tristan Da Cunha
Sejak tahun 1816 Pulau Tristan Da Cunha adalah tempat tinggal kelompok masyarakat terpencil di dunia data sensus terakhir mencatat, bahwa ada 216 orang yang tinggal di pulau ini, mereka hidup dengan cara bertani, memancing, dan membeli barang dari luar satu bulan sekali.Â
Lalu mengapa pulau ini dianggap berbahaya?, bukan karena warganya tapi karena pulau yang berada di selatan Samudera Atlantik ini sangat sulit diakses.Â
Untuk sampai ke pulau ini harus menaiki kapal atau perahu yang perjalanannya memakan waktu satu minggu, dari Pulau Saint Helena yang merupakan wilayah kekuasaan Inggris (Britania Raya).Â
Pulau ini benar-benar berada di tengah-tengah samudera dan sangat jauh dari daratan Inggris, ketika sampai di pulau ini turis akan disuguhkan dengan pemandangan gunung-gunung berapi yang menjulang tinggi.Â