Seperti Apa Dampaknya?Â
Kembali ke kasus Emma sejak remaja perempuan kelahiran London ini memang tipe orang yang mudah gugup dan tidak percaya diri, ia bahkan sering menghindar dari orang lain dan hampir tidak pernah datang ke pesta atau nongkrong-nongkrong bersama temannnya.Â
Kecemasan Sosial yang dirasakan Emma bukan hanya di pikiran tapi juga di fisik, saat di kelas dia sering berkeringat dan tangannya sering bergemetar.Â
Jadi benar-benar gugup dan ketakutan ketika berada di antara banyak orang, bahkan detak jantungnya menjadi sangat kencang sehingga Emma sering merasa pusing dan mual-mual.Â
Gejala yang sebegitu parah diraskannya selama berminggu-minggu, ketika beranjak dewasa dan mulai bekerja penyakit Social Anxiety Emma justru bertambah parah dan tentu ini sagat berdampak pada karirnya.Â
Ia merasa kesulitan datang ke acara-acara penting karena takut, padahal itu kesempatan yang sangat besar untuk memperluas koneksi dan dia mengaku sering berolahraga di rumah, karena malu jika harus pergi ke Gym.Â
Kumara Anggita Jurnalis Medcom.id menjelaskan orang yang menderita Kecemasan Sosial merasa tidak nyaman ketika berada di tengah-tengah banyak orang, bahkan berdampak pada fisiknya mulai dari jantung berdetak kencang, otot tegang, pusing, diare, sampai sesak napas.Â
Penyakit mental satu ini menghambat seseorang dalam menjalani aktivitasnya dan membuatnya cenderung menghindar, dari situasi sosial yang dianggap normal oleh kebanyakan orang.
Â
Apa Penyebabnya?
Berlanjut ke kisah Emma ia juga mengaku sering membatalkan acara atau janji dengan orang lain beberapa menit sebelumnya dengan membuat alasan-alasan palsu, ini yang membuat banyak orang sulit dekat dengan Emma dia jadi susah untuk punya teman dekat.Â