Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis & Konten Kreator Multi Talenta

Melihat berbagai peristiwa dari berbagai manusia dan berbagai sudut pandang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenapa Orang Indonesia Suka Nyinyir? Ini Penjelasannya

28 Juli 2023   19:52 Diperbarui: 28 Juli 2023   20:08 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Suara.com (ilustrasi orang yang sedang nyinyirin hidup orang lain)

Sedangkan laki-laki itu adalah tulang punggung keluarga yang harus bekerja mencari uang, nilai-nlai seperti ini yang ditanamkan sejak kecil sehingga membentuk masyarakat kita memiliki pola pikir biner. 

Kembali lagi seperti yang dijelaskan sebelumnya cara berpikir biner ini dalam situasi tertentu memang penting, tapi ada banyak kondisi dimana kita harus berpikir lebih kritis tidak sekedar hitam dan putih. 

Kedua adalah sistem edukasi baik di rumah maupun di sekolah, pola pikir biner juga terbentuk dari pola didikan keluarga dan sekolah. 

Sir Ken Robinson Penulis Senior asal Inggris pernah mengatakan 'School kill creativity, we don't grow into creativity, we grow out of it, we are educating people out of their creative capacities.' 

Artinya sekolah membunuh kreativitas, kita tidak tumbuh menjadi kreatif tapi kita tumbuh dari kreativitas, kita mendidik orang untuk menghilangkan kapasitas kreatif mereka.

 

Dampak Pola Pikir Biner

Dari pernyataan Sir Ken Robinson di atas jelas bahwa pola pikir biner sangat membatasi kreativitas dan eksplorasi seseorang, dalam konteks pendidikan pola didik biner secara tidak langsung membunuh kreativitas dan pikiran-pikiran kritis seorang sisswa. 

Dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan orang atau kadang orangtua kita sendiri, berpikir dan meyakini bahwa definisi kesuksesan adalah kerja di perusahaan besar, punya mobil dan rumah, sampai punya gaji 2 digit kalau belum mencapai 3 hal itu berarti belum sukses. 

Pemikiran seperti inilah yang menjadi jebakan bagi banyak orang, karena kita tahu sekarang ini harga rumah dan mobil semakin mahal. 

Orang-orang yang terpengaruh pola pikir seperti ini akan rela kredit rumah dan modil atau kendaraan bermotor lain meskipun kondisi finansialnya belum cukup, sehingga beban ekonomi yang ditanggung menjadi semakin berat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun