Ada juga yang membanding-bandingkan zaman mereka dengan zaman Generasi Z, contoh seperti kalimat "kalian sekarang enak, dulu zaman bapak/ibu dulu......" ya kalimat itu sering terlontar dari mulut orang tua (Generassi X), yang memandang anak muda (Generasi Z) jauh lebih ringan bebannya ketimbang generasi mereka dulu.Â
Artikel ini akan membahas tentang stigma Generasi Z yang sering dianggap manja, kemudian menjabarkan secara objektif fakta-fakta dan tantangan yang dihadapi Generasi Z sekarang ini.
Generasi Manja, Kata Siapa?
Generasi sebelumnya kerap meremehkan Generasi Z dan menganggapnya manja karena mereka cenderung membandingkan dengan kondisi di zaman mereka muda, misalnya soal pola pendidikan di sekolah dulu di zaman Generasi X dan Y, dipukul Guru menggunakan rotan, ditampar, dijewer, dan dicambuk menggunakan gesper itu biasa saja.Â
Sedangkan sekarang banyak kasus Guru dilaporkan ke Polisi oleh orang tua murid, karena mencubit muridnya yang tidak menyimak pelajaran di kelas.Â
Itu salah satu dari sekian banyak alasan mengapa generasi tedahulu menganggap Generasi Z terlalu dimanja, tentunya ada banyak alasan yang lain seperti fasilitas dan kemudahan teknologi yang ada sekarang.Â
Tapi apakah faktanya benar demikian? Apakah dengan kecanggihan teknologi berarti semakin mudah dalam menjalani hidup?, Apakah berarti generasi yang timbuh di era digital bisa selalu dicap manja?.Â
Kenyataannya tidak karena mereka yang lahir di era teknologi, dihadapkan dengan tantangan tersendiri yang belum pernah dihadapi bahkan belum pernah ada di generasi sebelumnya.Â
Melansir dari DetikNews sebuah penelitian dari GenZGuru mengatakan bahwa, Generasi Z adalah generasi yang sangat kompetitif mereka meyakini bahwa selalu ada pemenang dan pecundang dalam hidup.Â
Hal ini membuat mereka bisa sangat keras dalam melakukan suatu pekerjaan, apabila mendapat dorongan dan motivasi untuk bersaing yang kuat.Â
Selain itu para Gen Z juga memiliki ketertarikan untuk menjadi Wirausaha/Pengusaha, karena jiwa muda mereka yang bosan dengan pola bekerja di kantor dari pagi sampai sore mereka ingin menghsilkan uang, tanpa harus bekerja dibawah naungan perusahaan dengan waktu yang ketat.Â