Belum lagi sejak zaman dulu kita dicekoki dengan pribahasa yang berbunyi, 'banyak anak banyak rezeki' inilah yang kemudian membentuk stigma dan pola pikir masyarakat Indonesia.Â
Childfree yang baru-baru menjadi kontroversi di media sosial, tidak lepas dari tekanan ekspektasi masyarakat Indonesia yang menganggap, perempuan belum sempurna hidupnya apabila belum menjadi ibu.Â
Mereka yang memilih untuk tidak punya anak tentunya juga memiliki berbagai alasan mengapa ia melakukan hal tersebut, mulai dari agar lebih fokus berkarir, tidak terlalu berminat mengasuh anak, alasan keuangan, dan lain sebagainya.Â
Orang-orang yang mendukung atau memilih Childfree merasa lebih bebas dan fleksibel, untuk mengejar karir atau menjalani hobinya karena tidak ada tanggung jawab mengurus anak yang terkadang, dirasa menganggu atau berpengaruh terhadap kesibukan karir atau hobi.Â
Sedangkan mereka yang kontra terhadap Childfree menganggap orang-orang yang memilih tidak punya anak, dapat beresiko mengalami isolasi sosial atau kesepian.Â
Terutama ketika teman-teman seumurannya semuanya sudah berkeluarga dan punya anak, mereka akan merasa sepi dibandingkan teman-temannya yang sudah punya anak karena mereka hanya menjalani kehidupan keluarga berdua saja.Â
Jadi di satu sisi mereka yang kontra terhadap Childfree, merasa prihatin dengan orang-orang yang memilih Childfree karena menurut mereka itu dapat memunculkan rasa kesepian di masa depan. Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H