Childfree di Indonesia
Di masyarakat Indonesia konsep Childfree agak sulit diterima karena cenderung bertabrakan dengan budaya ketimuran dan stigma sosial di Indonesia, Childfree merupakan fenomena yang kompleks bukan hanya sebatas karena slogan 'my body my choice'.Â
Pernikahan Childfree merupakan pilihan yang disepakati oleh tiap-tiap pasangan, di Indonesia fenomena ini baru mengemuka ketika beberapa Public Figure secara terbuka, mengumumkan di media bahwa ia memilih untuk Childfree 2 diantaranya adalah Gita Savitri dan Cinta Laura.Â
Tidak sedikit masyarakat kita yang menolak keras pilihan Childfree ini, bahkan ada beberapa yang menghujat para Influencer yang memilih Childfree.Â
Mengutip dari Heylaw.edu dalam artikel karya Siti Faridah keputusan untuk Childfree, hingga kini masih menjadi kontroversi dan perdebatan publik di media sosial.Â
Terlepas dari itu semua kita harus pahami bahwa keputusan menikah tanpa punya anak merupakan kesepakatan bersama setiap pasangan, dimana jika kita bicara tentang hubungan asmara apalagi rumah tangga/pernikahan itu merupakan hal privat.Â
Ditambah lagi setiap orang memiliki pengalaman dan kisah hidup yang berbeda, tentunya itu akan berpengaruh terhadap cara pandangnya mengenai hubungan pernikahan.Â
Pasti di dalam diri setiap mereka yang memilih Childfree, ada pengalaman tertentu yang begitu membekas dalam pikirannya sehingga membentuk keyakinan dalam dirinya, bahwa tujuan pernikahan bukan untuk memiliki keturunan atau menganggap memiliki anak adalah beban.
Childfree Dalam Pandangan Psikologi
Psikolog anak Rosdiana Setyaningrum, M.Psi, MHPEd berpendapat bahwa pasangan yang memilih Childfree merupakan pilihan yang pasti memiliki berbagai alasan, setiap individu tentu memiliki alasan yang berbeda-beda kenapa mereka memilih tidak memiliki anak.Â