Secara keseluruhan, aktivitas bermain balok memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan motorik halus anak usia 3-4 tahun. Permainan ini tidak hanya melatih keterampilan motorik melalui gerakan yang terkontrol dan presisi, tetapi juga memberikan stimulasi penting untuk mendukung berbagai aspek perkembangan lainnya, seperti kognitif, sosial, dan emosional. Dalam konteks perkembangan kognitif, bermain balok membantu anak mengenali bentuk, warna, dan pola, serta melatih kemampuan berpikir logis dan pemecahan masalah. Secara sosial, permainan ini dapat meningkatkan keterampilan kerja sama dan komunikasi, terutama ketika anak bermain bersama teman-temannya. Dari sisi emosional, keberhasilan menyusun balok dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan anak. Oleh karena itu, pendidik dan orang tua perlu menciptakan lingkungan yang mendukung dengan menyediakan fasilitas bermain balok. Permainan ini dapat dijadikan salah satu alternatif edukatif yang efektif untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara holistik, sehingga anak dapat tumbuh menjadi individu yang lebih kreatif, terampil, dan percaya diri.
Kesimpulan
Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa aktivitas bermain balok memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan motorik halus anak usia 3-4 tahun. Permainan balok melibatkan keterampilan manipulatif yang melatih koordinasi tangan dan mata, ketelitian, serta konsentrasi, yang juga ditemukan pada aktivitas serupa seperti meronce, bermain puzzle, atau merangkai buket bunga. Selain melatih keterampilan fisik, permainan balok juga mendukung perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak, seperti berpikir logis, memecahkan masalah, dan meningkatkan keterampilan sosial melalui interaksi dengan teman sebaya.
Pentingnya peran orang tua dan pendidik dalam menyediakan lingkungan yang mendukung, dengan menyediakan alat permainan seperti balok, terbukti dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak dan mendukung perkembangan lainnya. Aktivitas bermain balok juga memberikan kesempatan bagi anak untuk mengasah kreativitas mereka, belajar mandiri, serta meningkatkan rasa percaya diri. Oleh karena itu, permainan balok dapat menjadi alternatif edukatif yang efektif dalam mendukung perkembangan anak secara holistik, mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan keterampilan yang lebih terarah dan percaya diri.
DAFTAR PUSTAKA
Asip, M. (2023). Pentingnya Alat Permainan Edukatif Bagi Anak. https://doi.org/10.31219/osf.io/pbndj
Badriyah, A. U., & Fidesrinur, F. (2023). Strategi Guru Menstimulasi Motorik Halus Melalui Kegiatan Practical Life Anak 4-5 Tahun. In Jurnal Anak Usia Dini Holistik Integratif (Audhi). https://doi.org/10.36722/jaudhi.v5i2.1816
Fariz Nurul Aulia, N., Gusril, G., Susanto, N., & Chaeroni, A. (2023). Pengaruh Media Bermain Plastisin Dan Lego Terhadap Keterampilan Motorik Halus Murid PAUD Farilla Ilmi. Jurnal Olahraga Pendidikan Indonesia (Jopi), 2(2), 97--106. https://doi.org/10.54284/jopi.v2i2.169
Fasha, A. K., & Hibana, H. (2023). Pemahaman Guru Tentang Penggunaan Alat Permainan Edukatif Dalam Proses Pembelajaran Anak Usia Dini. In Jea (Jurnal Edukasi Aud). https://doi.org/10.18592/jea.v9i1.8728
Hendraningrat, D., & Fauziah, P. (2021). Media Pembelajaran Digital Untuk Stimulasi Motorik Halus Anak Usia Dini. In Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i1.1205
imroatun, imroatun, Fadilatunnisa, A., Hasanah, N., & Rahayu, S. H. (2021). Implementasi Bermain Lego Sebagai Pembelajaran Harian Untuk Pengembangan Kreatifitas Anak Usia Dini. In Indonesian Journal of Early Childhood Jurnal Dunia Anak Usia Dini. https://doi.org/10.35473/ijec.v3i2.1005