"Hu..hu..hu... anakku sayang Oh... Nek... Ular Raksasa, jangan dibunuh anakku... kembalikan dia..!" teriak Ibunya seraya menangis, sementara Pak Rasyid pergi kedusun untuk mencari bantuan.
Puti Ladingdibawa kesarang ular raksasa disebuah gua jauh dihilir Sungai Batang Merao. Disana ia diletakkan ditengah seekor anaknya, sedangkan matanya tajam melihat Puti yang ketakutan.
"Ampun Ninek Sawo Gedang [1] jangan kau makan daku... daku takut Nek... tolong antarkan aku pulang..! hik...hik..." tngis Puti Ladingketakutan.
Â
"Hohoh.. aku akan memakanmu anak manusia, karena ayahmu telah memotong ekorku...! lihat...!!!!" teriak Ular Raksasa seraya memperlihatkan ekornya yang buntung. Puti Ladingterkejut, jadi yang dimakannya tadi bukan ekor Tilan, tapi ekor aku.... ngerti..???"teriak ular raksasa marah dan siap-siap mau memakan Puti.
Â
"Ampun Nek... sumpah aku tidak tahu itu ekor Ninek, jangan bunuh aku Nek, biarkan aku membawa anakmu bermain, kami akan jadi teman..!" Kata Puti Ladingketakutan. Sementara itu, terdengar anak Ular Raksasa menangis dengan bunyinya, kemudian Puti Ladingmemangkunya dan dibawa bernyanyi :
Â
Tidu-tidulah anak timun bulan,
Â
Laun cekung laun asam limau...