Mohon tunggu...
zarazalfanaura
zarazalfanaura Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

pacu jalur tradisional

28 Desember 2024   23:02 Diperbarui: 28 Desember 2024   23:02 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : https://vt.tiktok.com/ZS6hWqkur/

Halo, saya Zara Zalfa Naura mahasiswa Universitas Islam Riau, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik prodi Administrasi Bisnis semester 1. 

Cerita ini guna memenenuhi tugas dari ibu Wilda Srihastuty Handayani Piliang, S.Pd., M.Pd.

Pada kesempatan ini saya akan menceritakan tentang wisata budaya nasional tak benda yang ada di kampung halaman saya yang ada di kabupaten kuantan singingi, yaitu PACU JALUR. 

Pacu jalur merupakan lomba dayung tradisional yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Pada awalnya Pacu Jalur bermula pada abad ke-17 sebagai sarana transportasi utama masyarakat di Rantau Kuantan, yakni daerah sepanjang sungai kuantan yang terletak antara Kecamatan Hulu Kuantan di bagian hulu hingga Kecamatan Cerenti Kecamatan di Hilir. saat itu memang belum berkembang transportasi darat. Akibatnya jalur itu benar benar digunakan sebagai alat angkut penting bagi warga desa, terutama digunakan sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang, tebu. Perahu digunakan untuk pacu jalur disebut jalur, yang dibuat dari satu pohon tanpa sambungan. Jalur dapat menampung 50-60 orang.

Pacu Jalur mulai dipopulerkan pada awal tahun 1900-an, Perahu yang digunakan untuk pacu jalur pada masa itu belum seindah sekarang.

Pada masa penjajahan Belanda, pacu jalur diadakan untuk merayakan hari jadi Ratu Wilhelmina yang jatuh pada tanggal 31 Agustus.

Setelah Indonesia merdeka , pacu jalur diakan untuk merayakan hari raya agama islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi.

Seiring perkembangan zaman, pacu jalur diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Oleh karena itu Pacu Jalur diadakan sekitar bulan agustus. Dapat digambarkan saat berlangsungnya pacu jalur, Kota Jalur bagaikan lautan manusia. Terjadi kemacetan dimana mana, dan masyarakat yang ada diperantauan akan terlihat lagi, mereka akan kembali hanya untuk menyaksikan ini. Biasanya jalur yang mengikuti perlombaan bisa mencapai 200 jalur. Perlombaan yang konon sudah ada sejak tahun 1903 ini menjadi agenda tetap pemerintah Provinsi Riau untuk menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk berkunjung ke Riau, khususnya di Kabupaten Kuantan Singingi.

Kini warna warni kostum dan dentuman suara meriam, dentuman pertama sebagai pertanda untuk jalur jalur menempatkan diri, dentuman kedua untuk posisi bersiap mengayuh dayung, dan dentuman tetiga untuk penanda memulai perlombaan, serta teriakan pemberi semangat menjadi daya tarik budaya local asli Kuantan Singingi Riau yang pantas dinanti dan dinikmati,

Pacu jalur menjadi event kalender wisata nasional dan masuk Anugerah Pesona Indonesia 2017.

Pacu jalur merupakan perpaduan antara unsur olahraga, seni, dan olah batin. Masyarakat setempat percaya bahwa kemenangan pacu jalur ditentukan oleh olah batin dari pawang perahu atau dukun perahu.

Pada masa perkembangannya, perahu transportasi berbentuk memanjang ini sengaja dihias dengan unsur daerah setempat. Biasanya melukiskan kepala ular, buaya, dan harimau. Baik dibagian lambung maupun selembayungnya, ditambah lagi dengan pelengkap payung, tali temali, selendang, tiang tengah (gulang gulang) serta lambai lambai (tempat juru mudi berdiri)

Perubahan tersebut sekaligus menandai perkembangan fungsi jalur menjadi tidak sekedar alat angkut, namun juga menunjukkan identitas sosial. Sebab, hamya penguasa wilayah, bangsawan, dan datuk datuk saja yang mengendarai jalur berhias itu. Baru pada 100 tahun kemudian, warga melihat sisi lain yang membuat keberadaan jalur itu menjadi semakin menarik, yakni dengan digelarnya acara lomba adu kecepatan antar jalur yang hingga saat ini dikenal nama Pacu jalurr

Faktanya, tradisi turun-temurun ini memiliki makna dan filosofi yang sangat mendalam. Baik itu dari segi pembuatan perahu, hingga makna di setiap gerakan sang penari saat Pacu Jalur. Ditambah lagi, pembuatan jalur tidak dilakukan sembarangan. Sebelum mengambil kayu besar, seluruh masyarakat harus melakukan ritual terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghormati dan meminta izin kepada hutan belantara saat mengambil kayu yang besar.

Festival pacu jalur memiliki fungsi kultural, edukasi, ideologis, solidaritas sosial dan kekeluargaan. Nilai nilai inilah yang harus dijaga dan dibangun secara kokoh dengan menanamkan kearufan lokal sejak dini kepada generasi muda sebagai bagian wirasan budaya.

Pemerintah telah menetapkan dan mengakui pacu jalur sebagai bagian integral dari Warisan Budaya Takbenda asli Indonesia. Selain itu, juga telah menjadikan pacu jalur menjadi agenda KEN Kemenparekraf.

Satu jalur bisa menampung 50-60 orang (anak pacu), puluhan orang yang disebut anak pacu berada didalam perahu dan setiap orang di perahu memiliki tugas masing-masing. Baik itu Tukang Concang (komandan atau pemberi aba-aba), Tukang Pinggang (juru mudi), dan Tukang Onjai (pemberi irama dengan cara menggoyang-goyangkan badan), dan terakhir adalah Tukang Tari atau Anak Coki yang berada di posisi paling depan.

Menariknya, posisi Tukang Tari hampir selalu diisi oleh anak-anak. Alasannya karena anak-anak memiliki berat badan yang tergolong ringan. Dengan begitu, perahu tetap bisa melaju dengan lincah. Uniknya, gerakan yang dilakukan Anak Coki memiliki makna tersendiri. Anak Coki menari di depan jalur kalau perahu yang dikendarainya unggul. Kalau sudah sampai garis finish, Anak Coki akan langsung sujud syukur di ujung perahu. Tidak lupa dengan keramaian dan viralitas yang terjadi pada tahun lalu, Pacu Jalur memiliki tukang tari, sosok yang bisa dikatakan sebagai ikon pada masing-masing jalur. Tukang tari biasanya adalah sosok anak kecil yang memiliki keseimbangan tubuh yang bagus, karena pada saat jalurnya menang biasanya tukang tari akan berdiri di haluan jalurnya sambil melakukan selebrasi.

Pacu Jalur bukanlah kompetisi semata, tapi juga merupakan salah satu langkah dalam memajukan ekonomi. Dengan tema "Pariwisata Maju, Ekonomi Meningkat, Masyarakat Sejahtera," Pacu Jalur juga turut dimeriahkan oleh pawai budaya, prosesi begulang dan peragu begandung, festival budaya, pentas seni, festival musik dan kesenian tradisional, serta bazar dan pameran UMKM.

Berkat keunikannya, tentu tidak heran jika Festival Pacu Jalur menjadi salah satu festival yang dinantikan oleh banyak orang.

Festival Pacu Jalur Tradisional yang diselenggarakan pada tahun 2024 ini berhasil memecahkan rekor dalam jumlah peserta. Pasalnya, event daerah tahunan ini diikuti oleh 225 jalur yang membuatnya menjadi tahun penyelenggaraan dengan peserta terbanyak sepanjang sejarah.

Sebagai informasi, jalur adalah istilah untuk menyebut perahu kayu tradisional yang digunakan dalam perlombaan. Masing-masing jalur akan saling berkompetisi untuk memperebutkan Piala Bergilir Menteri Pariwisata.

Tak hanya diikuti oleh peserta dari Kabupaten Kuantan Singingi saja, Festival Pacu Jalur Tradisional juga menarik minat kontestan dari luar kota. Seperti misalnya peserta dari Provinsi Sumatera Barat yang turut memeriahkan perlombaan.

Banyaknya peserta pada penyelenggaraan Festival Pacu Jalur Tradisional turut membuat durasi perlombaan ini jadi sangat panjang. Pasalnya, perlombaan pacu jalur berlangsung selama 5 hari berturut-turut mulai tanggal 21 sampai dengan pertandingan final pada 25 Agustus.

Panjang jalur yang digunakan umumnya bervariasi mulai dari 25 meter sampai dengan 40 meter. Jumlah pedayung yang menggerakkan laju perahu juga sangat bervariasi mulai dari 40 sampai dengan 60 meter.

3. Pentas musik yang dimeriahkan musisi nasional
Festival Pacu Jalur Tradisional - Karisma Event Nusantara

Semarak perlombaan Festival Pacu Jalur Tradisional berhasil menghidupkan antusiasme pengunjung dalam menikmati keseruan perlombaan. Namun begitu, event daerah tahunan Riau ini tidak hanya menarik sampai pada perlombaannya saja.

Pengunjung pun bisa menikmati keseruan dari sejumlah penampilan kebudayaan yang menghibur di Lapangan Limuno dan area sekitar Tepian Narosa. Tari-tarian dan penampilan musik etnis menjadi sejumlah hiburan utama yang tersaji.

Pada hari pertama Festival Pacu Jalur Tradisional, pengunjung dihibur dengan penampilan grup band Republik pada Rabu, (21/8) malam. Tak cukup sampai di situ, ada juga penampilan dari band lainnya seperti Limuno, DAAF dan musisi lokal lainnya.

Malam penutupan Festival Pacu Jalur Tradisional pada Minggu, (25/8) pun tak kalah menarik. Terlebih, penampilan dari penyanyi Siti Badriah turut menjadi salah satu yang menghibur para pengunjung.

Festival Pacu Jalur Tradisional termasuk ke dalam 10 besar event terbaik KEN. Tidak hanya menjadi ajang promosi pariwisata daerah, Festival Pacu Jalur Tradisional juga turut membantu meningkatkan ekonomi lokal.

Salah satunya dengan kehadiran stand UMKM dan ekonomi kreatif dari masyarakat setempat. Pengunjung pun bisa menikmati aneka kuliner hingga souvenir pacu jalur untuk dibawa pulang. Sebagai upaya untuk melestarikan warisan budaya tersebut, pemerintah Indonesia mendukung Festival Pacu Jalur diadakan setiap tahun di Kuantan Singingi. Dan kami berharap, Kemenparekraf terus konsisten ikut mempromosikan event budaya Pacu Jalur. Semoga, tahun depan event pariwisata yang masuk KEN semakin bertambah agar pelestarian budaya Pacu Jalur di Kuansing terus meningkat, baik itu partisipasi jalurnya dan kunjungan masyarakatnya, Di samping melestarikan budaya, kita berharap animo masyarakat terhadap budaya Pacu Jalur terus meningkat. Semakin ramai orang yang berkunjung, maka akan berpengaruh pada peningkatan perekonomian masyarakat. 

Tingginya antusias masyarakat Kuansing menyaksikan pacu jalur tahun ini terlihat dari aksi dari suporter yang turun hingga ke dalam Sungai Kuantan. Bahkan, penonton sering menyerobot hingga ke tengah batang kuantan.

Dengan masuknya ke dalam kalender wisata nasional oleh Kementrian Pariwisata dan Kebudayaan, maka pacu jalur diharapkan semakin mendunia.
 
Pasalnya kementrian akan mempromosikan event pacu jalur baik ditingkat nasional dan internasional melalui gerakan promosi yang akan mereka lakukan dalam menggenjot kedatangan Wisman ke Indonesia.
 
Sekda mengajak, dengan masuknya pacu jalur menjadi event wisata nasional, masyarakat Kuansing perlu meningkatkan sadar wisata, agar semakin tercipta suasana dan kondisi parwisata di Kuansing.
 
Tidak hanya itu dirinya minta pemerintah pusat dan provisi Riau untuk memberikan bantuan dana untuk pengembagan sektor pariwisata di Kuansing khususnya lokasi dan kegiatan pacu jalur yang merupakan kebanggaan masyaraat Kuansing.

Disamping pacu jalur ujarnya, masyarakat luar juga harus tahu bahwa Kuansing memiliki objek wisata baik alam, budaya dan kuliner, seperti air terjun, hutan lindung, suaka margaswata, arung jeram,desa adat yang layak untuk didatangi.

Beberapa harapan untuk pacu jalur di Kuantan Singingi (Kuansing) adalah:
Menggerakkan roda perekonomian
Bupati Kuansing berharap pacu jalur dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat, khususnya di Kuantan singingi.
Meningkatkan hubungan silaturahmi
Asisten III Pemkab Kuansing berharap pacu jalur dapat meningkatkan hubungan silaturahmi antar sesama, khususnya dengan masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Menjaga pelestarian budaya
Ketua Jalur Rajo Duyung berharap dukungan terhadap pacu jalur dapat menjaga pelestarian budaya ini.
Mendapatkan tempat di tiga besar KEN Pariwisata Indonesia
Pemkab Kuansing berharap pacu jalur dapat masuk tiga besar Kharisma Even Nusantara (KEN) Pariwisata Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun