Metodologi ilmu adalah aspek yang sangat penting dalam proses pencarian pengetahuan yang sahih dan objektif. Dari perspektif filsafat, metodologi ilmu bukan hanya tentang teknik penelitian, tetapi juga tentang dasar-dasar filosofis yang membimbing bagaimana pengetahuan diperoleh, diuji, dan dikembangkan. Pandangan-pandangannya, baik yang mendukung pendekatan kuantitatif seperti positivisme, maupun yang lebih mengutamakan pengertian kontekstual dalam ilmu sosial, menunjukkan bahwa tidak ada satu pendekatan tunggal yang dapat diterapkan pada semua bidang ilmu.
Filosofi ilmiah akan terus berkembang, beradaptasi dengan penemuan-penemuan baru, dan tantangan dalam dunia modern, seperti munculnya data besar dan kecerdasan buatan. Namun, esensi dari metodologi ilmu tetap berakar pada pencarian kebenaran yang didasarkan pada bukti yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Referensi
1. Popper, K. (1959). The Logic of Scientific Discovery. Routledge.
2. Kuhn, T. S. (1962). The Structure of Scientific Revolutions. University of Chicago Press.
3. Lakatos, I. (1970). The Methodology of Scientific Research Programmes. Cambridge University Press.
4. Ayer, A. J. (1936). Language, Truth, and Logic. Dover Publications.
5. Weber, M. (1949). The Methodology of the Social Sciences. Free Press.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI