Mohon tunggu...
Zamzam Lukmanul Jamil
Zamzam Lukmanul Jamil Mohon Tunggu... Dosen - STAI Al Badar Cipulus Purwakarta

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metodologi Ilmu: Perspektif Filosofis dan Pendekatannya

13 November 2024   09:23 Diperbarui: 13 November 2024   22:57 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/ponpes_alhikmah2/

Metodologi ilmu merujuk pada prinsip-prinsip, prosedur, dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ilmiah untuk menghasilkan pengetahuan yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai disiplin yang berusaha memahami cara ilmu pengetahuan bekerja dan bagaimana kita dapat memperoleh kebenaran melalui metode sistematis, metodologi ilmu telah menjadi pokok pembahasan dalam berbagai cabang filsafat, khususnya filsafat ilmu. 

Artikel ini akan membahas metodologi ilmu secara rinci dengan memanfaatkan referensi-referensi utama dalam tradisi filsafat ilmu.

1. Definisi dan Ruang Lingkup Metodologi Ilmu

Metodologi ilmu adalah studi tentang cara-cara ilmiah bekerja dalam memperoleh pengetahuan yang sahih dan objektif. Hal ini mencakup teknik-teknik praktis yang digunakan oleh ilmuwan untuk merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, serta menganalisis dan menyimpulkan informasi berdasarkan bukti empiris. Dalam kerangka ini, metodologi tidak hanya berkaitan dengan teknik penelitian tetapi juga dengan landasan filosofis yang mendasari pengambilan keputusan dalam setiap langkah penelitian.

Menurut Imre Lakatos (1970), metodologi ilmu terdiri dari seperangkat aturan yang mengatur bagaimana teori-teori ilmiah diuji dan dikembangkan melalui eksperimen dan observasi. Lakatos berpendapat bahwa teori ilmiah tidak dapat diuji secara terpisah dari kerangka teoretis yang lebih besar, yang ia sebut sebagai program penelitian ilmiah.

Sementara itu, Karl Popper (1959) dalam teori falsifikasi mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan berkembang melalui proses pengujian dan penolakan hipotesis. Bagi Popper, suatu teori ilmiah hanya dapat dianggap ilmiah jika ia dapat diuji dan, dalam kondisi tertentu, dapat difalsifikasi---artinya, dapat dibuktikan salah oleh eksperimen atau bukti empiris.

2. Filsafat Ilmu dan Metodologi Ilmu

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dasar-dasar teori dan prinsip-prinsip ilmiah. Ia berusaha menjawab pertanyaan mendasar tentang apa yang membedakan ilmu pengetahuan dari pengetahuan non-ilmiah, serta bagaimana proses ilmiah dapat diandalkan untuk menghasilkan pengetahuan yang objektif.

2.1 Positivisme
Salah satu aliran yang sangat berpengaruh dalam metodologi ilmu adalah positivisme, yang pertama kali diajukan oleh Auguste Comte. Positivisme berargumen bahwa hanya pengetahuan yang diperoleh melalui pengamatan empiris dan eksperimen yang dapat dianggap sah. Oleh karena itu, metodologi ilmu menurut positivisme sangat menekankan pentingnya data yang dapat diamati dan diukur. Pandangan ini mendominasi ilmu alam, seperti fisika dan biologi, yang mengandalkan eksperimen untuk menguji teori-teori mereka.

Pada awal abad ke-20, logika ilmiah dalam positivisme berkembang lebih lanjut melalui Verifiability Principle yang digagas oleh A.J. Ayer. Menurut prinsip ini, sebuah klaim hanya dapat dianggap bermakna jika dapat diverifikasi melalui pengamatan empiris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun