Mohon tunggu...
zamsul bakhri
zamsul bakhri Mohon Tunggu... Auditor - Planter

Seorang planter, menghabiskan waktu bersama matahari

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menelaah Poin Krusial Gelar Juara City atas Liverpool

13 Mei 2019   08:52 Diperbarui: 13 Mei 2019   08:55 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad City saat merayakan juara liga musim ini (sumber : www.premierleague.com)

Perburuan gelar Liga Premier musim ini sudah berakhir dengan Manchester City mengungguli Liverpool dalam persaingan yang sangat ketat.

Total perolehan poin diatas 90, di Liga Premier secara umum adalah suatu hal yang jarang dan menunjukkan dominasi terhadap klub lain dalam perburuan gelar juara. Liverpool dengan 97 poin musim ini, sekaligus merupakan tim dengan perolehan poin tertinggi ketiga dalam sejarah Liga Premier Inggris namun hanya mampu mengantarkan Liverpool duduk ditempat kedua klasemen akhir.

Tim dengan perolehan terbanyak selain Liverpool yaitu Manchester City dengan 100 poin yang menjadi juara Liga Premier musim 2017/18 dan musim ini dengan 98 poin yang menjadikan City sebagai tim pertama yang mempertahankan gelar Liga Premier sejak Manchester United satu dekade lalu.

Berikut poin-poin krusial dalam perburuan gelar juara Liga Premier musim ini;

Persaingan dimulai sejak laga pertama

Liverpool mengahncurkan West Ham 4-0 pada laga perdana di Anfield, lewat gol Mohamed Salah dan brace Sadio Mane, sedangkan pada hari yang sama, City mengalahkan Arsenal 2-0 berkat gol dari Raheem Sterling dan Bernardo Silva.

Baik City maupun Liverpool memenangkan enam dari tujuh pertandingan pertama mereka masing-masing dan mengantarkan laga antara City dan Liverpool di Anfield pada bulan Oktober sebagai penenutan pertama.

Mahrez gagal mengeksekusi penalti

City tidak pernah menang di Anfield sejak 2003 dan kesempatan itu datang pada menit-meint akhir pertandingan. Tepatnya pada menit ke 85, saat skor masih kacamata, Liverpool dihukum tendangan 12 pas saat Van Dijk melakukan pelanggaran atas Leroy Sane di dalam kotak penalti.

Mahrez yang maju sebagai algojo, gagal menjalankan tugasnya dengan baik karena tendangannya menerpa mistar gawang Liverpool dan membuat skor akhir tetap 0-0

Baik Klopp maupun Guardiola menyatakan cukup puas dengan hasil imbang tersebut, meskipun, jika dilihat dari sudut pandang City, kegagalan Mahrez tersebut adalah salah satu yang sangat disesalkan karena membuat City gagal melebarkan jarak dengan Liverpool.

Desember yang membara bagi City

Memasuki bulan Desember, City sebenarnya unggul dua poin atas Liverpool setelah pada bulan November Arsenal berhasil menahan imbang Liverpool 1-1

Namun dari tujuh pertandingan yang dijalani, City menderita tiga kekalahan yaitu saat tandang ke Chelsea dan Leicester dengan skor masing-masing 2-0 dan 2-1, serta kalah di Etihad Stadium dari Crystal Palace dengan skor 2-3.

Pada akhir Desember, Liverpool berbalik unggul tujuh angka dari City.

Liverpool tumbang di Etihad

Dengan margin tujuh poin, pertemuan antara Citu dan Liverpool di Etihad pada awal Januari menjadi sangat krusial. Liverpool berpeluang unggul terlebih dahulu saat sepakan Sadio Mane masih mampu dihalau oleh John Stones sebelum melewati garis gawang.

Pada pertandingan yang berjalan ketat tersebut, Aguero membawa City unggul pada menit ke-40 dan disamakan oleh Firmino pada menit ke-64 sebelum Leroy Sane menyegel kemenangan City atas Liverpool pada menit ke-72.

Dengan selisih poin menjadi empat, perburuan gelar juara liga Premier dimulai lagi.

Pada 30 Januari, City secara mengejutkan dikalahkan Newcastle dengan skor 2-1 saat bermain Saint James Park. Namun Liverpool yang bertanding sehari kemudian, gagal melebarkan jarak saat sundulan Harry Maguire memaksakan hasil imbang ketika Liverpool menjamu Leicester di Merseyside.

Hasil imbang melawan Leicester dan tiga hasil imbang lainnya selama bulan Febuari dan awal Maret melawan West Ham, Manchester United dan terakhir Everton menyebabkan perolehan poin Liverpool disalip City dengan keunggulan satu poin.

Sprint panjang sampai selesai

Setelah hasil imbang melawan Everton, Liverpool mencatatkan 9 kemenangan beruntun sampai dengan pertandingan terakhir musim ini. Namun disaat yang sama, Manchester City memenangkan 14 pertandingan liga terakhir mereka.

Laju kemenangan tanpa cela tersebut membuat pertarungan pada pekan-pekan krusial menyedot perhatian dan ketegangan luar biasa bagi para pemain, dimana mental pemain dipertaruhkan, paling tidak ketika Liverpool memainkan sebuah thriller lima gol di Newcastle sebelum City membutuhkan seorang Vincent Kompany untuk menaklukkan Leicester dengan tendangan geledeknya.

Saat Glenn Murray membuat Brighton unggul dan suporter Liverpool bersuka cita, City tampil beringas dan mencetak empat gol untuk membalikkan keunggulan menjadi 1-4 lewat Aguero, Laporte, Mahrez serta Gundogan dan membuat kemenangan Liverpool 2-0 atas Wolves menjadi sia-sia.

Liverpudlian sepertinya masih harus menunggu lebih lama untuk merayakan trofi juara Liga Premier mereka setelah yang terakhir 29 tahun silam.

Tetap masih ada tahun depan, dan tahun-tahun berikutnya untuk dikejar...

BRAVO CITY!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun