Baik Klopp maupun Guardiola menyatakan cukup puas dengan hasil imbang tersebut, meskipun, jika dilihat dari sudut pandang City, kegagalan Mahrez tersebut adalah salah satu yang sangat disesalkan karena membuat City gagal melebarkan jarak dengan Liverpool.
Desember yang membara bagi City
Memasuki bulan Desember, City sebenarnya unggul dua poin atas Liverpool setelah pada bulan November Arsenal berhasil menahan imbang Liverpool 1-1
Namun dari tujuh pertandingan yang dijalani, City menderita tiga kekalahan yaitu saat tandang ke Chelsea dan Leicester dengan skor masing-masing 2-0 dan 2-1, serta kalah di Etihad Stadium dari Crystal Palace dengan skor 2-3.
Pada akhir Desember, Liverpool berbalik unggul tujuh angka dari City.
Liverpool tumbang di Etihad
Dengan margin tujuh poin, pertemuan antara Citu dan Liverpool di Etihad pada awal Januari menjadi sangat krusial. Liverpool berpeluang unggul terlebih dahulu saat sepakan Sadio Mane masih mampu dihalau oleh John Stones sebelum melewati garis gawang.
Pada pertandingan yang berjalan ketat tersebut, Aguero membawa City unggul pada menit ke-40 dan disamakan oleh Firmino pada menit ke-64 sebelum Leroy Sane menyegel kemenangan City atas Liverpool pada menit ke-72.
Dengan selisih poin menjadi empat, perburuan gelar juara liga Premier dimulai lagi.
Pada 30 Januari, City secara mengejutkan dikalahkan Newcastle dengan skor 2-1 saat bermain Saint James Park. Namun Liverpool yang bertanding sehari kemudian, gagal melebarkan jarak saat sundulan Harry Maguire memaksakan hasil imbang ketika Liverpool menjamu Leicester di Merseyside.
Hasil imbang melawan Leicester dan tiga hasil imbang lainnya selama bulan Febuari dan awal Maret melawan West Ham, Manchester United dan terakhir Everton menyebabkan perolehan poin Liverpool disalip City dengan keunggulan satu poin.