Mohon tunggu...
Zalita Andini
Zalita Andini Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance dan mahasiswi

Saya memiliki hobby travelling dan bernyanyi. Saat ini bekerja sambil berkuliah di universitas 17 agustus surabaya. 10 tahun bergelut di dunia entertain sebagai Model, MC, Usher, dan ex-TV Presenter.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Jabatan dalam Perspektif Standpoint Theory: Pendekatan Untuk Membangun Keadilan di Tempat Kerja

7 November 2024   23:44 Diperbarui: 8 November 2024   00:09 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menerima dan mengintegrasikan perspektif yang berbeda, kesetaraan dapat menjadi lebih dari sekadar konsep atau tujuan abstrak. Kesetaraan yang didasarkan pada keberagaman perspektif memungkinkan adanya inklusi yang lebih autentik dan relevan. Pengakuan terhadap pengalaman hidup kelompok marjinal membantu menciptakan struktur sosial yang lebih responsif, di mana kebijakan dan praktik diadaptasi berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat. Sebagai contoh, kebijakan yang mempertimbangkan pengalaman perempuan dalam dunia kerja tidak hanya akan menguntungkan perempuan, tetapi juga akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil bagi semua orang.

Dengan mempertimbangkan perspektif yang berbeda dalam upaya mencapai kesetaraan, Standpoint Theory menawarkan pendekatan yang lebih inklusif dan realistis. Pengalaman kelompok marjinal bukan hanya sumber informasi tentang ketidakadilan, tetapi juga sumber pengetahuan yang sah dalam menciptakan perubahan sosial. Dengan mengakui nilai perspektif yang beragam, masyarakat dapat menghindari pandangan yang homogen dan mencapai kesetaraan yang lebih berkelanjutan dan relevan. Dalam rangka mencapai kesetaraan yang sejati, penting bagi setiap lapisan masyarakat untuk menghargai dan mendengarkan suara-suara yang sebelumnya terpinggirkan. Standpoint Theory mengajarkan bahwa pemahaman tentang kesetaraan hanya dapat diperoleh jika kita berani melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda.

Penerapan Standpoint Theory dalam Mengatasi Ketimpangan

Standpoint Theory menawarkan perspektif yang unik untuk memahami dan mengatasi ketimpangan sosial. Dengan menekankan pentingnya pandangan dari kelompok marjinal, teori ini membantu mengidentifikasi dan menangani bentuk-bentuk ketidakadilan yang sering kali tidak terlihat oleh kelompok dominan. Penerapan Standpoint Theory dalam mengatasi ketimpangan membuka jalan bagi pendekatan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan berbagai kelompok sosial. (Aisyi et al., 2023), Berikut adalah beberapa penerapan konkret Standpoint Theory dalam berbagai konteks ketimpangan:

  • Ketimpangan Gender di Tempat Kerja

Ketimpangan gender di tempat kerja merupakan salah satu isu sosial yang menonjol dan kompleks. Standpoint Theory memungkinkan kita untuk memahami masalah ini dari perspektif perempuan yang sering mengalami diskriminasi, ketidakadilan, atau pelecehan. Misalnya, perempuan di berbagai sektor pekerjaan sering kali menghadapi hambatan dalam mencapai posisi kepemimpinan atau mendapatkan upah yang setara dengan rekan pria mereka. Dengan menerapkan Standpoint Theory, kebijakan perusahaan dapat dibentuk berdasarkan pengalaman nyata perempuan di tempat kerja, seperti penerapan kebijakan anti-diskriminasi yang lebih ketat, peningkatan kesetaraan gaji, serta program mentorship yang mendukung pengembangan karier perempuan.

Standpoint Theory juga relevan dalam mengatasi ketimpangan rasial dan etnis. Kelompok minoritas rasial sering mengalami diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, pekerjaan, dan akses terhadap pelayanan publik. Dengan menggunakan Standpoint Theory, pandangan dan pengalaman hidup kelompok minoritas dapat menjadi panduan untuk memahami bentuk-bentuk diskriminasi yang tidak selalu disadari oleh kelompok mayoritas. Misalnya, pengalaman diskriminasi yang dialami oleh kelompok minoritas rasial dapat memberikan wawasan tentang bagaimana struktur pendidikan atau sistem peradilan cenderung lebih menguntungkan kelompok mayoritas.

  • Ketimpangan Akses Terhadap Kesehatan

Akses yang tidak merata terhadap layanan kesehatan adalah bentuk ketimpangan lain yang dapat diatasi dengan pendekatan Standpoint Theory. Kelompok-kelompok tertentu, seperti masyarakat berpenghasilan rendah, kelompok minoritas, atau individu dengan disabilitas, sering kali menghadapi hambatan dalam mendapatkan layanan kesehatan yang memadai. Dengan mendengarkan pengalaman mereka yang mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan, pembuat kebijakan dapat lebih memahami kebutuhan dan kendala spesifik yang dialami oleh kelompok tersebut.

  • Inklusi Sosial bagi Individu dengan Disabilitas

Standpoint Theory juga dapat diterapkan untuk mengatasi ketimpangan yang dialami oleh individu dengan disabilitas. Dalam banyak masyarakat, individu dengan disabilitas sering kali menghadapi berbagai bentuk diskriminasi dan keterbatasan akses, baik dalam hal pendidikan, pekerjaan, maupun aksesibilitas fisik. Dengan memahami dunia dari perspektif individu dengan disabilitas, masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan yang mungkin tidak disadari oleh kelompok yang tidak mengalami disabilitas.

  • Pengembangan Kebijakan Sosial yang Inklusif

Salah satu penerapan utama Standpoint Theory adalah dalam pengembangan kebijakan sosial yang inklusif. Kebijakan yang dibuat berdasarkan perspektif dominan cenderung mengabaikan kebutuhan kelompok marjinal, yang akhirnya menyebabkan ketimpangan yang terus berlanjut. Dengan mengintegrasikan Standpoint Theory dalam proses pembuatan kebijakan, pemerintah dapat mengidentifikasi kebutuhan yang lebih kompleks dan mendalam dari kelompok marjinal, sehingga kebijakan yang dihasilkan lebih tepat sasaran.

Standpoint Theory memberikan landasan bagi pendekatan yang lebih inklusif dalam mengatasi ketimpangan sosial. Dengan memahami pengalaman kelompok marjinal, kita dapat mengidentifikasi berbagai bentuk ketidakadilan yang mungkin terabaikan oleh kelompok dominan. Penerapan teori ini dalam berbagai aspek kehidupan --- dari pekerjaan, pendidikan, kesehatan, hingga kebijakan sosial --- menunjukkan bahwa menghargai perspektif yang berbeda dapat menghasilkan solusi yang lebih holistik dan relevan. Pada akhirnya, Standpoint Theory membuka jalan bagi terciptanya masyarakat yang lebih adil dan inklusif dengan mengintegrasikan pengalaman hidup kelompok terpinggirkan dalam upaya mengatasi ketimpangan.

Tantangan dan Keterbatasan Standpoint Theory dalam Mencapai Kesetaraan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun