Adanya fakta bahwa gen manusia dan simpanse memiliki 99% kesamaan menjadi salah satu alasan animal testing dilakukan. Namun, tidak berarti uji coba yang dilakukan pada hewan akan memiliki efek yang sama jika dipakaikan pada manusia, bukan ?.
Kenyataannya, para peneliti telah mengatakan bahwa bahan kimia yang diujikan pada hewan dan memiliki hasil yang cocok dengan manusia, hanya memiliki peluang yang kecil.
Oleh karena itu, bahan kimia pada produk kecantikan yang diujikan pada hewan belum tentu cocok jika digunakan manusia.
Jumlah hewan yang mati akibat animal testing juga tidak sebanding dengan hasil produk yang pada akhirnya berhasil dipasarkan. Apalagi jika produk tersebut ternyata malah menimbulkan reaksi berbeda saat di coba pada manusia.
3. Aman untuk lingkungan
Karena tidak sepenuhnya akurat, bahan kimia produk kecantikan yang diuji coba pada hewan bisa saja berbahaya. Bukan hanya untuk manusia tetapi juga untuk bumi kita tercinta.
Penggunaan bahan kimia yang diujikan pada hewan juga akan mengakibatkan produksi limbah meningkat.
Maka dari itu, beberapa perusahaan kecantikan juga telah memulai untuk mengganti bahan pembuatan produk dengan bahan yang alami yang ramah lingkungan.
Dengan menggunakan produk kecantikan yang menggunakan bahan alami ditambah mendapat label cruelty free, sudah pasti aman bagi manusia dan juga lingkungan.
4. Ada alternatif lain yang lebih aman
Salah satu alasan lain perusahaan kecantikan yang masih melakukan pengujian pada hewan sebagai subjek uji  yaitu karena hewan dianggap tidak perlu mengeluarkan biaya yang tinggi.