Saat ini sudah mulai banyak orang yang menyadari pentingnya gaya hidup sehat. Kesadaran akan gaya hidup sehat ini tentunya juga membuat seseorang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar.
Dan gaya hidup eco-friendly atau ramah lingkungan dijadikan pilihan untuk dapat diterapkan di segala aspek kehidupan sehari-hari.
Dengan hal itu membuat kita untuk lebih memperhatikan dengan betul produk apa yang akan dikonsumsi oleh tubuh dan dampaknya bagi lingkungan sekitar. Tidak hanya jenis makanan saja, Produk kecantikan pun tak luput dari perhatian.
Mungkin sebagian besar dari kalian pasti sudah pernah dengar jika produk kecantikan yang kita gunakan akan melawati tahap uji coba dengan menggunakan hewan sebagai subjeknya, sebelum nantinya dipasarkan.
Proses tersebut dikenal dengan istilah animal testing. Metode ini nampaknya memang terdengar kuno dan tak pantas dilakukan dijaman modern seperti sekarang ini.Â
Namun, nyatanya masih ada perusahaan kecantikan yang melakukan praktik ini. Mereka akan menggunakan hewan seperti katak, kelinci, tikus, dan hamster sebagai subjek uji coba.
Proses animal testing dilakukan karena dianggap membantu dalam proses trial and error yang bertujuan untuk menghindari risiko manusia terkena racun atau zat kimia yang ada pada bahan pembuatan produk kecantikan tersebut.
Proses ini biasanya dilakukan dengan melihat efek samping yang dihasilkan saat komponen produk kecantikan di pakaikan pada hewan. Seperti dengan melihat adakah reaksi alergi yang timbul.
Tak jarang hewan-hewan tersebut juga mengalami siksaan. Seperti yang dikatakan oleh Humane Society International, jika hewan yang digunakan dalam eksperimen seringkali harus menghadapi keadaan yang ekstrem,
Hewan uji coba mungkin saja dibuat kelaparan dan dehidrasi, inhalasi paksa, pembedahan, pengekangan fisik dalam waktu yang lama, serta mengalami iritasi dan luka bakar, bahkan kematian.