"Karena salah terjemahan! Akibatnya bisa berujung salah pengertian!"
Kalimat singkat mencelat tanpa penghalang ke liang telingaku. Mata Engkong menatapku. Tatapan menunggu. Aku memilih bisu. Tak mampu menebak arah percakapa dari lawan bicaraku.
"Begini. Sebutan Kotak Pandora itu keliru, jika berpijak pada kisah serta lukisan tentang Pandora. Lebih tepat disebut Guci Pandora. Kenapa aku tiba-tiba membahas ini? Karena mendengar jawabanmu tadi!"
Kurasakan dahiku berkerut. Akalku dipaksa menyusun ulang ingatan tentang jawabanku tadi. Gugup, kuulangi jawabanku, saat nilai kuis mystery challenge-ku tadi ditanyakan Engkong.
"Rahasia?"
"Iya. Kau memilih jawaban yang tepat!"
Kurasakan udara segar Gang Sapi leluasa menyapa nyaris semua pori-poriku. Lega!
"Sejak sore tadi, kuajukan pertanyaan yang sama pada beberapa orang. Ada yang menyebutkan nilainya. Namun, ada juga yang menawab: Misteri."
"Misteri?"
"Alasannya: Karena nama kuisnya Mystery Challenge, maka skornya juga misteri!"
"Wah! Benar juga!"
"Salah!"
Tiba-tiba. Dan tanpa aba-aba. Engkong bangkit berdiri.
"Ada perbedaan antara kata rahasia dan kata misteri. Kau cari di KBBI!"
Tanpa permisi. Engkong beranjak pergi. Meninggalkan aku dan pos ronda, serta Gang Sapi yang berangsur dikuasai sepi.
***
Aku baru saja memutar kunci pintu, ketika terasa ada getaran halus di saku bajuku. Ponselku menerima pesan baru. Dari Engkong.