Tigabelas anggota Markun GS sudah sangat mengerti. Bila ada tiga tanda seru pada undangan itu adalah sandi, bahwa undangan bukan sekadar undangan. Tapi level waspada.
Namun, jika terlihat tulisan Kordinator Markun GS dengan hutuf yang tercetak tebal di atas nama Engkong, itu tak hanya bermakna pesan. Tapi level awas berujung ancaman!
Rasakan!
Desis Engkong seraya berjalan mendekati pintu. Kemudian tertawa dalam bisu.
***
"Isbat ini kita sepakat! Â Yang tidak salat Id besok, jaga mushala. Lusa, tinggal gantian! Fix, no debat!"
Seperti Bung Karno yang berpidato tentang Nawacita di hadapan anggota MPRS, suara Engkong terdengar jelas dan tegas pada rapat darurat Majelis Rukun Gang Sapi.
Pos Ronda yang sesak, seketika sunyi. Tiga belas kepala yang hadir pada rapat darurat usai sidang isbat, tanpa suara serentak anggukkan kepala.
Semua sepakat. Keputusan yang ditetapkan Engkong, sesuai dengan filosofi keberadaan Gang Sapi. Sebagai jalan tengah, dan pemersatu lintas batas tanah-tanah yang telah terpisah.
"Ada pertanyaan?"
Suara Engkong terdengar lembut. Wajah-wajah tegang saling melempar pandang.