"Hayuk berangkat sekolah, Yah!"
Sepasang tangan bocah kelas nol besar Taman Kanak-kanak itu dengan lembut merengkuh lengan kananku. Mencoba menarik tubuhku agar bangkit dari tempat tidur.
"Hayuk! Tapi, Ayah cuci muka dulu!"
Sekilas kulirik jam yang terpaku di dinding kamar. Nyaris setengah delapan! Akupun segera menghilang ke kamar mandi.
Kukira tak butuh waktu lama. Namun, kurasakan suasana kamar tidurku tiba-tiba berubah.
Satu wajah beku menyambutku dari balik pintu. Tangan kanan gadis kecilku telah menggenggam sepotong pensil sepanjang jari kelingking. Dan, tangan kirinya mengajukan secarik kertas yang dipenuhi tulisan. Tentu saja itu tulisanku.
"Kenapa Ayah gunakan pensilku untuk menulis tentang hantu?"
Curup, 15.07.2022
zaldychan