Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kandang Ayam

28 Juni 2022   16:22 Diperbarui: 28 Juni 2022   16:25 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kulihat tangan kecil itu terayun lamban. Namun, mata gergaji bergerak liar di antara garis hitam pensil pada potongan kayu. Sebelum terlepas dan berjatuhan di lantai rumah, seiring jeritan anakku.

"Aduh!"

Terkesiap, mataku melihat warna merah darah di tangan kiri anakku. Spontan, kuraih jempol mungil tangan kiri anakku, segera kumasukkan ke mulutku. Rasa asin sesaat menguasai lidahku. Tak lagi ada suara.

"Masih sakit?"

"Sedikit."

"Masih mau bantu Ayah?"

Anggukan pelan tanpa ragu dihadirkan sosok kecil di hadapku. Kuraih potongan kayu dan gergaji yang tergeletak di lantai.

"Lihat cara Ayah dulu, ya?"

Ah, ingin rasanya melontarkan tiruan kalimat ayahku puluhan tahun lalu; "Kau anggap gampang menggunakan gergaji?"

***

Seperti narapidana yang baru bebas dari sel isolasi, sepasang anak ayam sibuk berlarian di dalam kandang baru, berbahan kayu dan bilah bambu, berukuran satu meter persegi. Sesosok tubuh mungil memilih diam dengan tatapan mata tajam mengamati kejadian di dalam kandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun