"Maafkan Aku!"
Ruang-ruang bisu menjadi ruang tunggu. Waktu-waktu berlalu menjadi waktu tunggu. Berharap kuasa menghentikan laju masa. Tak ingin lagi bertambah usia. Namun harap tersekat pada titipan asa, "doakan Aku!"
Pukul dua dini hari.
Seorang perempuan paruh baya terpaku di pinggir jalan. Bukan menghentikan lalu lalang kendaraan, atau menghitung anak jalanan dan gelandangan. Tapi menawarkan sebuah ilustrasi, terbang bukan lagi ilusi.
Wah!
Curup, 21.08.2021
Zaldy Chan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!