Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengulik Istilah "Rambut Gondrong" dari Kacamata Alumni Gondrongers

28 Juni 2021   19:17 Diperbarui: 28 Juni 2021   19:34 3190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lelaki berambut Gondrong (sumber gambar: pixabay.com)

Memilih memiliki rambut gondrong itu punya keasyikan tersendiri. Setidaknya, mudah diingat dan gampang dikenali. Namun, juga ada hal-hal yang perlu dilakukan.

Sedikit riweh karena dihadapkan pada risiko pilhan itu, semisal mesti rajin dan rutin keramas. Kemudian, tak lupa menyiapkan pengikat rambut saat bepergian. Pilihan praktis, seperti karet gelang dari bungkusan nasi padang.

Mental juga perlu dilatih khusus. Memiliki rambut gondrong, artinya bersiap menjadi "sasaran" mata dan objek cerita. Apalagi acara formal.

Tak semua orang merasa baik-baik saja, jika semisal melihat ada pejabat yang berambut gondrong, kan?

Tulisan ini, bukan pembelaan, walau itu termasuk tujuan. Hanya sekadar berbagi, ternyata setiap kata memiliki makna dan auratnya masing-masing. Termasuk kata Gondrong. Ahaaaay....

Curup, 28. 06.2021
zaldy chan
[Ditulis untuk Kompasiana]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun