Jika menang? Mereka akan unggah gambar di medsos, berbagi cerita bahagia yang bertahan satu minggu. Anak? Cukup merasakan senang pada hari itu. Terus lupa!
Jika kalah? Aih, aku gak mau tulis!
Anak Menjadi Taman dan Teman Bermain
Aku tak bermaksud menyalahkan atau membandingkan pilihan-pilihan yang dilakukan orangtua tentang pola asuh anak. Aku mengerti, hal itu seperti sketsa menggambar lingkaran yang kutulis di awal tadi.
Tujuan dan niat sama. Hasil bisa saja berbeda. Muara akhir dari ingin dan angan, bukan tercapai cita-cita. Tapi bahagia.
Aku pribadi, terus belajar menjadi orangtua. Karena itu pelajaran yang harus ditempuh sepanjang usia.
Ketika anak-anakku berusia balita. Mereka adalah taman bermain, menjadi pusat perhatian dan muara kasih sayang.
Saat ini, mereka sudah ada yang beranjak remaja. Aku harus berlatih dan beradaptasi lagi, tentang bersikap, berperilaku serta cara berbicara. Tak hanya sebagai orangtua, tapi juga sebagai teman bermain.
Hingga nanti. Ketika mereka menjejaki usia dewasa. Aku bisa menjadi orangtua, sekaligus mitra.
Semoga!
Curup, 20.05.2021
Zaldy Chan
[Ditulis untuk Kompasiana]