Sesaat, kulihat lelaki yang sejak tadi memeriksa berkasku, mengangkat ponsel. Hanya dua kali anggukan, mematikan ponsel. kemudian menatapku.
"Iya. Barusan laporan masuk. Peristiwanya di depan masjid. Anak laki-laki, berusia tujuh tahun. Korban sedang dalam perjalanan ke rumah sakit."
Dua petugas polisi itu menatapku. Aku diam. Kemudian menyerahkan kedua pergelangan tanganku. Aku mengingat gerakan itu seperti di film. Isyarat berserah dan pasrah.
"Aku mengaku salah, Pak!"
***
Malam tadi, kudengar bisikan petugas polisi saat mengantarku ke sel tahanan.
"Anak itu masih hidup!"
Pagi ini, Ruangan tahanan sedikit gelap. Namun tidak pengap. Beberapa tubuh asing saling berbagi tempat, dan lelap di lantai berubin dingin. Sayup, kudengar gema takbir dari kejauhan.
Setiap ramadan berlalu. Hatiku tak lagi bisa membatu. Air mataku, tak sempat mencari tempat persembunyian.
Curup, 10.05.2021