Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Fiksi Ramadan: Air di Bukit Batu

10 Mei 2021   17:07 Diperbarui: 12 Mei 2021   22:04 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang lelaki (sumber gambar: pixabay.com)

Sesaat, kulihat lelaki yang sejak tadi memeriksa berkasku, mengangkat ponsel. Hanya dua kali anggukan, mematikan ponsel. kemudian menatapku.

"Iya. Barusan laporan masuk. Peristiwanya di depan masjid. Anak laki-laki, berusia tujuh tahun. Korban sedang dalam perjalanan ke rumah sakit."

Dua petugas polisi itu menatapku. Aku diam. Kemudian menyerahkan kedua pergelangan tanganku. Aku mengingat gerakan itu seperti di film. Isyarat berserah dan pasrah.

"Aku mengaku salah, Pak!"

***

Malam tadi, kudengar bisikan petugas polisi saat mengantarku ke sel tahanan.

"Anak itu masih hidup!"

Pagi ini, Ruangan tahanan sedikit gelap. Namun tidak pengap. Beberapa tubuh asing saling berbagi tempat, dan lelap di lantai berubin dingin. Sayup, kudengar gema takbir dari kejauhan.

Setiap ramadan berlalu. Hatiku tak lagi bisa membatu. Air mataku, tak sempat mencari tempat persembunyian.

Curup, 10.05.2021

Zaldy Chan

[Ditulis untuk Kompasiana]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun