***
Aku tak akan lagi menceritakan tentang Hasnah. Ibuku. Kau penasaran dan ingin tahu kisahku, kan? Namun, tak banyak yang bisa kuujarkan.
Dua belas tahun lalu, juga di saat Ramadan, Ibu menyusul ayahku. Saat meninggal, usianya juga sama seperti Ayah. empat puluh delapan tahun.
Tak seperti Ayah, yang menemui ajal dan terkapar di jalan dengan bersimbah darah. Ibu pergi dalam posisi sujud, saat melakukan salat malam. Pada malam kedua puluh tujuh Ramadan.
Saat itu, delapan belas tahun usiaku. Semoga kau sepertiku. Percaya, jika Tuhan sudah menyusun rencana indah untukku.
***
Dua orang polisi itu, sibuk membolakbalikkan berkas perjalananku. SIM, KTP, STNK juga surat jalan.
"Sudah berapa lama jadi sopir?"
"Lima Tahun, Pak!"
"Kau kenal daerah ini, kan?"
Aku menatap tajam mata lelaki berseragam di hadap dudukku. Pertanyaan itu, mengingatkanku pada peristiwa tujuh belas tahun lalu.