Setelah Zaid meninggal. Allah memerintahkan Rasul menikahi Zainab, janda Zaid. Padahal, tradisi bangsa Arab saat itu, ada larangan menikahi mantan istri (janda) dari anak angkat. Maka turunlah QS. Al-Ahzab: 37.
Pada ayat tersebut, dinyatakan tak ada keberatan bagi orang mukmin untuk menikahi istri-istri dari anak angkat mereka. Setelah anak angkat tersebut "menyelesaikan keperluannya" terhadap istrinya.
Sebagian ahli tafsir memaknai, kalimat menyelesaikan keperluannya ini adalah berpisah. Baik karena perceraian atau kematian. Â
Zaid bin Haritsah. Tak hanya tentang ketaatannya kepada rasulullah. Hingga menjadi golongan orang pertama memberikan kesaksian terhadap kerasulan nabi.
Zaid juga mengorbankan nyawanya, sebagai syahid dalam masa awal penyebaran agama islam. Keberanian itu dibuktikan ketika menjadi Panglima pasukan islam dan Perang Mu'tah. HIngga menemui ajalnya.
Terakhir, nama Zaid bin Haritsah tercatat di dalam Alquran. Keistimewaan yang tak dimiliki sahabat terdekat semisal Khulafaurrasyidin. Seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan hingga sepupu nabi sendiri, Yaitu  Ali bin Abi Thalib.
.
Demikianlah, sari kisah dari salah satu kisah sahabat nabi. Semoga bermanfaat.
Salam.