Ketiga. Instagram.
Ini aplikasi medsos yang kumiliki tapi jarang kukunjungi. Awalnya, sebagai alternatif, ketika temanku tak memiliki akun Facebook dan Whatsapp. Jadi, Instagram menjadi pilihan untuk menjalin komunikasi.
Namun, seiring waktu, ternyata ada kesamaan teman di Instagram dan facebook. Karena itu, maka hanya sesekali, aku akan meninjau akun Instagram milikku. Setidaknya, aku bisa menikmati foto-foto terbaru atau video terpilih yang diunggah teman-teman yang kuikuti.
Keempat. Twitter.
Ini aplikasi paling bungsu yang kumiliki. Kugunakan sebagai sumber informasi terkini yang terjadi di luar kampungku. Gegara aku kapok membaca situs berita atau portal berita online. Judul ke mana, isinya di mana. Entahlah!
Bagiku, Twitter tetap yang tercepat dalam hal arus informasi. Memang bukan berita utuh. Namun, menjadi pintu untuk tahu perkembangan dunia. Jika infonya menarik, aku akan berseluncur untuk membidik berita utuh.
Nah, Aku jadi bingung meletakkan Kompasiana. Sebagai medsos atau tidak? Selain berbentuk aplikasi, juga memiliki 4 manfaat seperti yang kutulis di atas. Hayuk ngaku?
Karena, tak hanya selama 11 hari Ramadan berjalan, aku melewati waktu dengan 4 Aplikasi Medsos itu. Tapi, akun Kompasiana juga lekat dan dekat dengan keseharianku selain Ramadan. Termasuk saat ngabuburit. Jika kuanggap medsos, nanti malah gak ikhlas! Hiks...
Eh, di ponselku juga hanya ada satu permainan, yaitu Chess. Aplikasi catur yang ringan untuk mengasah otak biar gak segera pikun. Tapi aku gak pernah tekun! Sehingga, kalau salah langkah, aku bisa ulang lagi. Walau tetap saja kalah!
Ternyata panjang, sudah 980 kata! Udah, ya? Semoga semua selalu sehat!