Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Titik Kritis Sebuah Kritik

9 Februari 2021   20:15 Diperbarui: 11 Februari 2021   08:15 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa pun, bisa melahirkan kritik. Penganut kritik latah, akan berduyun-duyun ikut serta. Semisal ada pejabat yang dikritik, seketika ada yang membela. Malah dikritik balik. Akhirnya, tak lagi ada yang berani mengkritik atau membela. Begitu juga sebaliknya, tah?

Jika kritik liar dibiarkan meraja lela. Semua pihak, tak lagi sekadar adu argumentasi, adu mulut dan adu telunjuk. Namun, bakal menjurus baku pukul! Maka kekacauan atau kejatuhan tinggal menunggu waktu.

 "Mungkin itu risiko figur publik, Bang?"

Menurut Aristoteles. Cara menghindari kritik itu adalah; "tidak melakukan apa-apa, tidak mengatakan apa-apa, dan tidak menjadi apa-apa".

Pertanyaannya, saat ini adakah orang seperti yang diujarkan Aristoteles?

Curup, 09.02.2021

Zaldychan

[ditulis untuk Kompasiana]

Taman Baca :

1. Pengertian Kritik  2. kata kritik dalam kbbi.web 3. Demo terbesar dalam sejarah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun