Apa pun, bisa melahirkan kritik. Penganut kritik latah, akan berduyun-duyun ikut serta. Semisal ada pejabat yang dikritik, seketika ada yang membela. Malah dikritik balik. Akhirnya, tak lagi ada yang berani mengkritik atau membela. Begitu juga sebaliknya, tah?
Jika kritik liar dibiarkan meraja lela. Semua pihak, tak lagi sekadar adu argumentasi, adu mulut dan adu telunjuk. Namun, bakal menjurus baku pukul! Maka kekacauan atau kejatuhan tinggal menunggu waktu.
 "Mungkin itu risiko figur publik, Bang?"
Menurut Aristoteles. Cara menghindari kritik itu adalah; "tidak melakukan apa-apa, tidak mengatakan apa-apa, dan tidak menjadi apa-apa".
Pertanyaannya, saat ini adakah orang seperti yang diujarkan Aristoteles?
Curup, 09.02.2021
[ditulis untuk Kompasiana]
Taman Baca :
1. Pengertian Kritik 2. kata kritik dalam kbbi.web 3. Demo terbesar dalam sejarah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H