"Ini lokasi rumahnya, dulu kau pernah ikut aku, kan?"
Azki menjelaskan dengan singkat lokasi rumah yang harus dituju. Ilham mengangguk paham. Kamu pasti sangat lelah! Biasanya kamu tak pernah mau kubantu. Ilham memandang Azki iba.
"Terima kasih, ya? Hati-hati!"
Ilham mengacungkan jempol. Tanpa suara langsung meraih motor. Dan lenyap dari pandangan.
Azki duduk ditumpukkan koran yang tadi disusun Ilham. Kakinya diselonjorkan. Tubuhnya disandarkan ke rak buku. Wajahnya terlihat letih. Udara panas di kios tak dirasakan.
Ya Allah...
Azki tak menyelesaikan kalimatnya. Ia tepekur diam.Â
***
"Hei, bangun! Gantikan Abang!"
Azki terkejut. Mengucek kedua matanya. Terdengar suara Mang Amin mengumandangkan azan dari masjid. Azki melirik jam dinding. Setengah empat! Astaghfirullah! Aku tertidur.