Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kepak Sayap Putih Abu-abu [5]

10 Januari 2021   20:14 Diperbarui: 10 Januari 2021   20:21 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdengar pengumuman. Anak kelas satu harus segera berkumpul di aula. Kemudian terdengar penjelasan semua kegiatan MOS yang harus diikuti seluruh anak kelas satu. Lalu menunggu pembagian buku suci. Fahmi sudah lebih dahulu mendapatkan buku suci.

"Aku duluan, ya?"

Azki mengangguk. Kemudian terkejut saat terdengar pengumuman susulan.

"Perhatian! Kepada pemilik sepeda yang parkir di sebelah mobil kepala sekolah, harap segera ke tempat parkir! Atau rantainya akan dibongkar paksa!"

Terdengar riuh tawa anak-anak di seluruh sudut sekolah. Azki tersentak kaget, dan segera berlari ke tempat parkir. Tak sengaja sepedanya dirantaikan ke pelek ban depan mobil yang terparkir  pagi tadi.

Azki meraba saku celananya. Satpam sedang berusaha membuka paksa rantai sepeda Azki. Ternyata, Fahmi dan Irfan, sudah berdiri di sebelah kepala sekolah. Pak Gatot juga ada.

"Kamu berdua, benar kakak-adik? Artinya, Fahmi anak kepala sekolah juga? Tapi..."

"Hei!"

Terdengar suara Pak Gatot atau Mr. G. Wajahnya terlihat geram. "Maaf, Pak tak sengaja!" Azki meminta maaf kepada kepala sekolah, seraya membuka rantai sepedanya

"Dasar anak nakal! Tak pernah diajari bapakmu, ya?"

Mr. G membentak lagi. Azki terdiam. Matanya menatap sosok pemarah di hadapannya. Di kepalanya, terlecut sebuah ide, "suatu saat, akan kuajak bapak ini memancing belut. Biar tahu, gerakan seekor belut yang tersangkut kail pancing!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun