Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kepak Sayap Putih Abu-abu [2]

20 Desember 2020   14:34 Diperbarui: 20 Desember 2020   14:37 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar anak lelaki (sumber gambar : pixabay.com)

Kisah sebelumnya

Azki tertegun mendengar pesan-pesan kepala sekolah tentang pergaulan remaja, narkoba, bencana yang kerap melanda negeri ini. Termasuk tentang Pandemi serta suasana politik di dalam dan di luar negeri.

Matahari sudah semakin tinggi.  Azki bertanya-tanya dalam hati, "Apakah Bapak Kepala Sekolah mau pergi jauh? Kenapa pesannya seperti rel kereta api?" 

"Kepada Pengurus OSIS, Panitia MOS juga siswa kelas dua dan kelas tiga. Jalankan tradisi sekolah ini dengan sebaik mungkin. Jangan membuat buruk citra sekolah. jika itu terjadi, akan saya tindak tegas! Kepada siswa baru, ikuti aturan dan tata tertib di sekolah ini!"

Semua siswa lama, dan anak baru memilih diam. Berusaha tekun mendengarkan rentetan akhir dari amanat kepala sekolah.

"Terakhir. Saya ucapkan selamat belajar, bekerja, dan berkarya. Raihlah prestasi dengan ilmu. Ingat motto sekolah ini, MEMILIKI PENGETAHUAN BERARTI MEMILIKI KEKUATAN." 

Tepuk tangan kembali terdengar dari peserta upacara. Kali ini, lebih meriah dari sebelumnya. Mungkin bertambah semangat atau merasa senang, karena kepala sekolah segera mengakhiri amanatnya yang panjang.

Azki menghentikan tepuk tangan lebih cepat sambil melirik ke sisi kiri. Guru tersebut melirik ke arahnya. Kemudian meluruskan pandangan ke depan tanpa ekspresi. Sekilas deretan abjad terlihat pada papan nama di dada kanan baju batiknya. Namun Azki tak sempat merekam di otaknya.

Upacara dinyatakan selesai.

Hari pertama belum belajar. Terdengar pengumuman, seluruh siswa kelas dua dan tiga segera memasuki kelas untuk menemui wali kelas serta memilih pengurus kelas yang baru.

Siswa kelas satu tetap berada di halaman, sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Terdengar keluhan dan suara-suara berbisik dari barisan kelas satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun