DEG!
Sekarang, laki-laki berseragam batik yang tadi di belakang, berdiri persis di samping kirinya. Azki berkonsentrasi dan berusaha serius mendengar amanat dari kepala sekolah.
"Melihat prestasi tahun lalu, sebagai kepala sekolah saya juga guru-guru kalian, merasa bangga. Berikan terus kebanggan kepada kami, sekolah, orangtua dan juga diri kalian sendiri."
Suara kepala sekolah semakin keras dan bersemangat. Tapi, tak ada lagi tepuk tangan.
Matahari sudah memberikan kehangatan di kepala dan punggung. Inilah kesimpulan dari bisik-bisik dari barisan kelas dua dan kelas tiga menjelang amanat pembina upacara tadi. Â "Panjang sekali amanatnya!"
Azki menatap bayangan tubuhnya. Menahan tawa dan merasa lega. Bayangan itu tak mungkin sepanjang amanat Pembina upacara.
Curup, 12.12.2020
[Bersambung]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H