Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Terong

7 Desember 2020   17:30 Diperbarui: 7 Desember 2020   18:44 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illutrasi Terong (sumber gambar : pixabay.com)

Pernah sekali waktu Amak mencoba menanam sendiri terong di dalam plastik bekas deterjen. Tapi gagal! Amak pun pernah nekad memodali Mang Gani untuk menanam terong, agar persediaan terong tetap tersedia.

Saat panen, Amak kebingungan! Pelanggan ayam geprek sepi. Di saat yang sama, panen terong berlimpah. Amak pun harus rela menjual terong dengan harga murah. Dua hari Amak mengurung diri. Menyesali modal yang tak kembali.

"Usai subuh, kau potong dan bersihkan semua ayam!"

"Limapuluh ekor, kan?"

"Tambah lagi lima ekor, sebagai bonus. Setelah itu, cari terong! Harus dapat, bagaimanapun caranya!"

Dapur seketika sunyi. Amak kembali memisahkan cabai hijau dari tangkainya yang tinggal sedikit. Aku segera berdiri.

"Kau mau ke mana?"

"Mencuci timun, Mak!"

"Oh!"

***

Azan magrib menyambutku, saat roda depan motorku memasuki halaman rumah. Satu karung besar berisi terong, hasil pencarian hampir satu hari, perlahan kuletakkan di depan pintu. Tak ada tanda-tanda kesibukan di dalam rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun