Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sepatu Baru Berwarna Biru

29 September 2020   17:43 Diperbarui: 29 September 2020   18:34 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Aku dicegat Paklik Karso di depan warung. Tangan kekar sopir truk itu, menggenggam erat tanganku. Menarik pelan, agar langkahku mengikuti gerak tubuhnya ke dalam rumah. Sekilas, kulihat ibu sibuk melayani beberapa pelanggan. Para sopir truk.

"Kau dari mana?"

"Antar koran, Paklik! Tadi hujan, kan?"

"Sampai malam?"

Kupilih diam sebagai pertahanan terbaik. Aku hapal nada suara Paklik Karso. Dua pertanyaan itu, lebih dari cukup sebagai tanda. Sosok lelaki di hadapanku, satu-satunya adik ibu, sedang dikuasai amarah.

"Kenapa kau diamkan ibumu?"

***

"Bangun, Nak!"

Setelah tiga hari kuabaikan. Kali ini, suara ibu kuturuti. Aku bangkit dan duduk di sebelah Ibu.  Tangannya mengusap pelan kepalaku. Perlahan, aku tertunduk. Kaku.

"Masih marah?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun