Akibatnya? Lupa mengakibatkan kemarahan. Jika kemarahan sudah mengambil alih, maka keputusan-keputusan yang diambil tak lagi logis.
Banyak orang yang patah hati hingga memutuskan bunuh diri, karena tak bisa melupakan. Banyak yang melakukan kejahatan dan tindak kriminal karena tak bisa lupa! Tak lagi ada hitungan pengaruh faktor lingkungan, tingkat pendidikan, atau status sosial dan ekonomi.
Aku belum tahu rumusan pasti. Hematku, apapun kasus dan pemantiknya, "kegagalan mengelola lupa dan mengatur ingatan"Â akan bermuara pada penyesalan dan kemarahan.
Apalagi jika berlaku curang. Ketika lupa dan ingat ditempatkan pada posisi yang keliru. Mengingat kebaikan diri, melupakan kebaikan orang lain. Atau mengingat kesalahan orang lain, dan melupakan kesalahan diri. Hiks...
Curup, 28.07.2020
[ditulis untuk Kompasiana]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H