Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tuhan Sudah Tahu, Bude!

27 Juli 2020   17:44 Diperbarui: 27 Juli 2020   18:33 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar hati (sumber gambat : pixabay.com)

"Di Aljihad, berapa ekor, Bang?"

"Kemarin, masih empat sapi, tiga ekor kambing!"

"Tahun ini, setoran dua dua, Bang?"

'Iya!"

Dua-dua itu, maksudnya dua juta duaratus ribu. Aku menyaksikan raut wajah Bude. Akupun mengerti dan memahami yang dirasakan juga dipikirkan perempuan di hadapanku.

Tak mungkin kucegah. Hadir ungkapan penyesalan Bude, kenapa harus ada pandemi korona. Menyesali informasi yang tertutup dari pemerintah daerah tentang kondisi kota Curup yang sebenarnya, juga menyesal sudah mematuhi larangan anak-anak tak berjualan jamu.

Sejak Pandemi, Bude hanya berjualan rempeyek kacang, namun itu jika ada pesanan. Bude mengajukan buku tabungan qurban sambil menyerahkan uang limaratus ribu. Total angka yang Beliau tulis, satu setengah juta rupiah.

"Kurang tujuh ratus! Bilang Abang dulu, jangan memaksa, kan?"

Perempuan itu menatapku. Kemudian beralih pandangan pada jemarinya. Cincin kawin yang menghuni jari manis itu, selalu menjadi sandaran. Dan sudah tahu jawabanku. Pilihannya adalah menunda untuk tahun depan.

Ilustrasi jangkauan kebaikan (sumber gambat : pixabay.com)
Ilustrasi jangkauan kebaikan (sumber gambat : pixabay.com)
Begitulah! Aku menyakini, masih banyak Ajo-ajo juga Bude-bude dengan kondisi dan situasi berbeda tersebar di negeri ini.

Di tengah perbincangan elit, tentang prioritas antara ekonomi dan kesehatan yang kusut masai. Masih ada orang-orang yang ingin berbagi sesuai kemampuan yang dimiliki. Masih ada orang-orang yang menyemai impian untuk melakukan kebaikan dengan segala keterbatasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun