Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kisah Hujan Bulan Juni

21 Juni 2020   18:14 Diperbarui: 21 Juni 2020   21:08 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi lelaki tua (sumber gambar : pixabay.com)

"Udah tahu! Tapi Mang Amin, gak tahu kalau hari akan hujan, kan?"

Istriku pasti mengerti ucapan itu. Mang Amin, nyaris seumuran Ayah. gerobaknya sejak pukul sebelas hingga sore, selalu mangkal di depan kantorku. Selalu ada alasanku, ketika nyaris setiap hari membawa pulang dagangan Mang Amin. Apalagi jika hari hujan.  

"Ibu?"

"Beliau di kamar. Tadi mau shalat ashar."

Aku segera bangkit, melangkah pelan menuju kamar ibu. Mataku menatap tubuh tua yang masih duduk bersimpuh di atas sejadah. Perlahan wajah ibu berpaling menatapku yang berdiri kaku di pintu. Mata tua itu, tak hanya menyimpan belasan tahun luka. Juga airmata.

"Kau masih mencari Ayah?"

Curup, 21.06.2020

Zaldychan

[ditulis untuk Kompasiana]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun