"Udah tahu! Tapi Mang Amin, gak tahu kalau hari akan hujan, kan?"
Istriku pasti mengerti ucapan itu. Mang Amin, nyaris seumuran Ayah. gerobaknya sejak pukul sebelas hingga sore, selalu mangkal di depan kantorku. Selalu ada alasanku, ketika nyaris setiap hari membawa pulang dagangan Mang Amin. Apalagi jika hari hujan. Â
"Ibu?"
"Beliau di kamar. Tadi mau shalat ashar."
Aku segera bangkit, melangkah pelan menuju kamar ibu. Mataku menatap tubuh tua yang masih duduk bersimpuh di atas sejadah. Perlahan wajah ibu berpaling menatapku yang berdiri kaku di pintu. Mata tua itu, tak hanya menyimpan belasan tahun luka. Juga airmata.
"Kau masih mencari Ayah?"
Curup, 21.06.2020
[ditulis untuk Kompasiana]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H