Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kisah Hujan Bulan Juni

21 Juni 2020   18:14 Diperbarui: 21 Juni 2020   21:08 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi lelaki tua (sumber gambar : pixabay.com)

"Ayah..."

"Barusan pergi. Gerobak dihancurkan, gelas-gelas dipecahkan. Di dalam rumah masih berantakan. Ayahmu pergi dengan amarah!"

***

"Ya Allah! Mamas..."

"Tolong ambilkan handuk!"

Setengah berlari, istriku menghilang dari pintu rumah. Dan tergesa muncul kembali, berusaha secepatnya mengusapkan handuk ke wajahku. Kurebut handuk dari tangannya, sambil menyerahkan kantong plastik hitam yang ada di tanganku.

"Ngopi atau teh, Mas?"

"Itu saja!"

Sambil tersenyum, telunjuk tangan kanan, kuajukan ke arah kantong plastik hitam yang telah berpindah tangan. Sekilas kuusap kepalanya. Langkahku mendahului menuju kamar mandi.

Istriku tertawa saat aku duduk di hadapnya di meja makan. Kedua tangannya sibuk menyalin lima bungkus es campur, ke dalam satu mangkok besar. Sambil gelengkan kepala, perempuan cantik itu menatapku.

"Kan, hujan, Mas?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun