Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Kisah Hujan Bulan Juni

21 Juni 2020   18:14 Diperbarui: 21 Juni 2020   21:08 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku terkejut. Badanku segera menghadap sumber suara. Ayah berdiri di pintu ruang tengah. Matanya menatapku. Satu gerakan pelan dagu ayah, memaksaku beranjak menekan tombol off di sudut kanan bawah televisi hitam putih.

"Malam ini, tak usah dengar berita!"

"Tapi..."

"Kau tahu seharian tadi cerah, kan? Padahal malam tadi, diberitakan hujan!"

"Namanya prakiraan, Yah! Jadi..."

"Tak perlu sampaikan, kalau sekedar prakiraan! Pedagang es sepertiku butuh kepastian!"

Sejak siang tadi, bilang ibu, amarah ayah tersimpan di kamar tidur. Mengurung diri adalah cara ayah. Jika sudah begitu, ibu akan membujuk adik-adikku akan menjauh dari pintu kamar.

Sebagai anak lelaki tertua, aku adalah sasaran utama. Tak peduli, jika aku baru pulang dari pabrik es, kegiatanku sepulang sekolah. Ayah bergerak mendekat ke arahku. Tangan kanannya terangkat, perlahan mengusap kepalaku.

"Kau sudah makan?"

"Belum, Yah! Kan, baru pulang?"

"Makanlah!'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun