Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

1 Juni, Saatnya Menyigi Ulang Pancasila Sebagai Kenangan, Ajaran, atau Amalan?

1 Juni 2020   19:42 Diperbarui: 2 Juni 2020   10:21 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gotong royong! nilai pancasila yang terus hidup di masyarakat (sumber gambar : https://pengajar.co.id)

Jika dibandingkan saat ini? Aih, aku tak mau  menyimpulkan, siapa yang lebih beruntung. Semasa aku dulu, atau siswa dan mahasiswa masa sekarang?

Gotong royong! nilai pancasila yang terus hidup di masyarakat (sumber gambar : https://pengajar.co.id)
Gotong royong! nilai pancasila yang terus hidup di masyarakat (sumber gambar : https://pengajar.co.id)
Pancasila sebagai Amalan

"Ilmu tanpa Amal, seperti pohon tanpa buah" ini pepatah Arab. Menyiratkan pesan bahwa ajaran yang didapatkan, akan "nyaris sia-sia" jika tanpa diamalkan. Ini beban berat bagi penuntut ilmu!

Begitu juga dengan ajaran nilai-nilai Pancasila. Terkadang, terlalu berat untuk mempraktekkannya. Apalagi, jika disigi lebih dalam, maka sesiapapun yang mengamalkan Pancasila akan menjadi manusia yang sempurna!

Dan mana ada manusia yang sempurna, kan? Sehingga, terkadang lebih memilih untuk menghapalnya saja. Urusan mengamalkan, bisa ditunda kapan saja, jika hal itu dibutuhkan.

"Susah nambah hapalan, Yah!"

"Ya udah! Jangan nambah!"

"Tapi..."

"Kalau banyak menghapal, banyak lupa, Nak! Enakan gak usah! Gak bakalan lupa!"

Aku sering bilang begitu sama anakku yang suka mengeluh, karena susah menambah hapalan alqur'an. Entahlah! Apatah jawaban ini tepat atau tidak!

Terkadang, aku lebih memilih, biarlah anakku tak banyak menghapal. Cukuplah dengan yang sedikit, namun mereka bisa memahaminya. Daripada menjadi anak yang pelupa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun